Majalengka, Reformasi.co.id – Presiden Prabowo Subianto memberikan bantuan 1.000 ekor burung hantu sebagai solusi alami untuk mengendalikan hama tikus di kawasan pertanian. Langkah ini mendapat apresiasi dari Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.
Bantuan tersebut diumumkan saat panen serempak di Desa Randegan Wetan, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (7/4/2025) kemarin.
Menurut Menteri Dody, burung hantu menjadi bagian penting dari strategi pengendalian hama ramah lingkungan. Kehadirannya sangat mendukung keberhasilan penerapan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) yang sedang dikembangkan.
Dody menyebut IPHA telah terbukti mampu meningkatkan produksi padi secara signifikan dengan tetap menghemat air hingga 30 persen. Namun, sistem pengairan berselang ini ternyata membuka celah bagi hama tikus menyerang batang padi lebih mudah.
“Dengan bantuan burung hantu sebagai predator alami, ancaman tikus bisa ditekan tanpa harus menggunakan pestisida kimia,” ujarnya di Jakarta, Minggu (20/4/2025).
Metode ini dinilai lebih aman dan berkelanjutan. Sebelumnya, beberapa wilayah seperti Indramayu dan Cirebon sudah berhasil menerapkannya. Keberhasilan tersebut mendorong petani Majalengka untuk mengikuti jejak yang sama.
Dukungan Presiden dinilai sebagai bentuk kepedulian terhadap keseimbangan ekosistem serta upaya konkret menjaga ketahanan pangan nasional. Menteri Dody berharap burung-burung hantu tersebut dapat menjaga stabilitas hasil panen, khususnya di area penerapan IPHA.
Untuk memperkuat pemahaman petani terhadap teknologi ini, Kementerian PU akan menggelar panen percontohan (demplot) dan pameran hasil pertanian IPHA di Daerah Irigasi Rentang pada Selasa (22/4/2025) besok.
Acara ini akan menampilkan hasil panen dari tiga demplot IPHA terpilih. Dari total 208 demplot yang dikembangkan, 18 di antaranya telah dipanen dan menunjukkan hasil jauh melampaui rata-rata metode konvensional.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang menuju swasembada pangan nasional yang berkelanjutan dan berbasis teknologi ramah lingkungan.