Indramayu, Reformasi.co.id – Kemenangan gemilang Flamengo atas Chelsea di ajang Piala Dunia Antarklub FIFA 2025 langsung menjadi sorotan berbagai media internasional. Dalam laga yang digelar di Philadelphia pada Jumat (20/6/2025) kemarin, klub asal Brasil itu menumbangkan wakil Inggris dengan skor meyakinkan 3-1. Hasil ini membuat Flamengo semakin dekat dengan tiket ke babak berikutnya.
Laga tersebut berjalan sengit hingga akhirnya Flamengo membalikkan keadaan di babak kedua. Gol penentu dari Bruno Henrique dan penampilan solid lini belakang membuat The Blues kehilangan kendali permainan, terutama setelah kartu merah yang diterima Nicolas Jackson usai pelanggaran keras terhadap Ayrton Lucas.
Reaksi keras datang dari sejumlah media Inggris. Tabloid The Sun menyebut Chelsea mengalami “kolaps yang memalukan” di paruh kedua pertandingan. Mereka juga mengkritik keras sikap tak disiplin Nicolas Jackson, yang dinilai merugikan tim pada momen krusial.
Tak hanya The Sun, saluran Sky Sports menyoroti perubahan jalannya pertandingan setelah gol Bruno Henrique. Mereka menyebut kemenangan Flamengo sebagai bukti kemampuan klub Brasil untuk mengimbangi dan bahkan melampaui wakil-wakil Eropa di kompetisi elite.
Sementara itu, Mirror justru lebih fokus pada berita transfer pemain Jerman Wirtz ke Liverpool, dan hanya menyebut sekilas soal kartu merah Jackson yang terjadi bertepatan dengan hari ulang tahunnya.
Dari Spanyol, Marca menulis bahwa Chelsea telah “mendapat pelajaran berharga” dari kekalahan tersebut. Sedangkan Mundo Deportivo menyoroti penampilan eks pemain Chelsea, Filipe Luís, yang dinilai menunjukkan kapasitas sejatinya saat menghadapi mantan klubnya.
Media olahraga asal Argentina, Diario Olé, tampaknya terburu-buru merayakan kemenangan Flamengo dengan menyebut klub Brasil itu sudah memastikan tempat di babak 16 besar, meskipun secara matematis posisi tersebut belum sepenuhnya aman.
Di Portugal, harian A Bola lebih memilih menyoroti gol Pedro Neto — satu-satunya gol Chelsea di laga tersebut — yang dinilai tak mampu mencegah “kehancuran total” yang dialami klub asal London itu.
Kemenangan ini tak hanya memperkuat posisi Flamengo di turnamen, tetapi juga mempertegas kualitas klub-klub Amerika Selatan yang selama ini dianggap inferior dibandingkan tim-tim Eropa dalam ajang internasional. Dukungan suporter, semangat juang pemain, dan kecermatan taktik menjadi kunci sukses Flamengo membungkam keraguan.
Dengan performa impresif ini, Flamengo tinggal selangkah lagi mengamankan tempat di fase gugur dan terus melangkah mengejar trofi dunia yang prestisius.