Saksikan Film Fist of Fury: Soul di Mega Film Asia Indosiar Selasa 8 Juli 2025 Dini Hari

Indramayu, Reformasi.co.id – Film laga seni bela diri selalu memiliki tempat istimewa di hati penonton, apalagi jika mengusung semangat patriotik dan aksi penuh tenaga dalam satu paket.

Salah satu judul yang mencoba menghidupkan kembali semangat itu adalah Fist of Fury: Soul, sebuah film aksi yang terinspirasi dari warisan legendaris Fist of Fury karya Bruce Lee.

Film ini menampilkan pertarungan klasik antara kehormatan, dendam, dan harga diri, yang diramu dengan gaya bertarung khas kungfu Tiongkok.

Dengan menggabungkan unsur drama dan aksi laga, Fist of Fury: Soul berusaha memberi napas baru pada kisah lama tentang perjuangan menghadapi penindasan, sekaligus menunjukkan bahwa jiwa petarung sejati tidak pernah padam, meski zaman telah berubah.

Saksikan film ini di Mega Film Asia Indosiar pada Selasa (8/7/2025) pukul 02:00 WIB dini hari. Sebelum menyaksikannya, silakan simak sinopsis dan alur ceritanya berikut ini.

Sinopsis

Fist of Fury: Soul mengikuti kisah Zhang Tong, seorang pria biasa yang terbangun dari koma dan mendapati dirinya memiliki kekuatan misterius serta kenangan tentang seorang pendekar kungfu dari masa lampau.

Ia segera menyadari bahwa jiwanya kini berbagi tubuh dengan roh petarung legendaris dari masa penjajahan. Di tengah kondisi mental yang kacau, Zhang harus menghadapi sekelompok organisasi gelap yang mengincarnya, sekaligus mencari tahu kebenaran tentang masa lalu roh yang merasukinya.

Dengan bantuan seorang guru bela diri dan sahabat masa kecilnya, Zhang mulai melatih tubuh dan pikirannya. Di saat yang bersamaan, konflik internal antara dirinya dan roh pendekar semakin memuncak. Akankah keduanya bisa bersatu untuk melawan musuh bersama? Atau justru kehancuran akan menanti di ujung jalan?

Alur Cerita

Film dibuka dengan suasana modern Tiongkok, memperkenalkan Zhang Tong sebagai seorang pegawai kantor yang menjalani kehidupan biasa. Namun, setelah sebuah kecelakaan lalu lintas misterius, ia koma selama beberapa hari. Saat sadar, ia mulai menunjukkan kemampuan bela diri di luar batas kewajaran.

Zhang perlahan menyadari bahwa dirinya dirasuki oleh roh Chen Zhen—seorang pendekar legendaris yang tewas dalam perlawanan terhadap penjajah Jepang di awal abad ke-20. Roh tersebut tidak bisa tenang karena dendamnya belum tuntas. Zhang pun mulai menerima kehadiran Chen Zhen dalam dirinya, dan mereka sepakat untuk bekerja sama.

Sementara itu, organisasi misterius yang disebut Kurotai, dipimpin oleh keturunan bangsawan militer Jepang, mencoba menghidupkan kembali rencana lama untuk menguasai kawasan Asia Timur melalui kekuatan bela diri gelap. Mereka melihat Zhang sebagai ancaman, dan perburuan pun dimulai.

Film memasuki babak aksi yang intens ketika Zhang dilatih secara ketat oleh seorang guru tua yang mengenali semangat Chen Zhen dalam dirinya. Pertarungan demi pertarungan berlangsung, mulai dari jalanan kumuh hingga arena rahasia bawah tanah.

Klimaks terjadi ketika Zhang—sebagai wujud sempurna antara dirinya dan Chen Zhen—menghadapi pemimpin Kurotai dalam duel maut yang tak hanya mempertaruhkan nyawa, tapi juga kehormatan dan masa depan bangsa. Pertarungan itu menjadi simbol penyatuan jiwa lama dan baru, serta kemenangan atas trauma sejarah.

Data Film

Penutup

Fist of Fury: Soul adalah usaha yang cukup menarik dalam merevitalisasi legenda Fist of Fury ke dalam konteks modern. Meskipun tidak memiliki kekuatan sinematik sekelas film klasik Bruce Lee, film ini tetap layak ditonton bagi penggemar kungfu dan tema reinkarnasi spiritual.

Aksi bela dirinya dikoreografi dengan baik, meskipun dari sisi narasi masih terdapat beberapa bagian yang terasa terburu-buru. Namun, nilai utama film ini terletak pada pesan tentang perlawanan terhadap ketidakadilan, serta pentingnya menyatu dengan masa lalu agar bisa melangkah ke masa depan.

Jika Anda menyukai film aksi dengan sentuhan mistis dan jiwa patriotisme, Fist of Fury: Soul adalah pilihan tontonan yang patut dipertimbangkan.