Jakarta, Reformasi.co.id – Industri motor listrik di Indonesia tengah menghadapi tantangan baru seiring dengan berakhirnya program subsidi pemerintah pada Oktober 2024 lalu.
Meskipun subsidi sebesar Rp 7 juta yang sebelumnya diberikan kepada konsumen telah dihentikan, Polytron tetap menunjukkan sikap optimistis untuk menghadapi tahun 2025 dengan target peningkatan penjualan.
Dalam acara Media Luncheon bertajuk Peluang dan Tantangan: Strategi Polytron untuk Dukung Penguatan Industri Elektronik Nasional yang berlangsung di Jakarta pada Selasa (21/1/2025), Head of Product Polytron EV, Ilman Fachrian Fadly, memaparkan strategi perusahaan untuk menjaga momentum di tengah tantangan ini.
“Kita harus mencari titik keseimbangan baru. Biasanya masyarakat terbiasa dengan subsidi, tetapi sejak Oktober 2024 subsidi itu dihapus. Maka, kami fokus pada edukasi, baik kepada konsumen maupun internal, untuk mensosialisasikan kebijakan baru ini,” ungkap Ilman.
Ia juga menegaskan bahwa efek dari penghapusan subsidi sangat terasa bagi produsen motor listrik, termasuk Polytron. Oleh karena itu, pihak perusahaan telah memberikan masukan kepada asosiasi industri untuk disampaikan kepada pemerintah mengenai kemungkinan kelanjutan subsidi dengan skema baru.
Meskipun subsidi belum dilanjutkan, Polytron tetap optimistis menjalankan strategi untuk terus maju. “Strateginya ya maju terus lah, pantang mundur,” tambah Ilman.
Potongan Harga Promo Hingga Rp 5 Juta
Saat ditanya apakah Polytron berencana membuat motor listrik dengan harga lebih murah, Ilman menjelaskan bahwa hal tersebut belum menjadi prioritas.
“Murah atau mahal itu tergantung spesifikasi. Ada harga, ada barang,” ujarnya.
Namun, Polytron saat ini tengah menawarkan promo menarik dalam rangka menyambut Imlek dan program Road to Polytron 50 Tahun. Konsumen dapat menikmati potongan harga hingga Rp 5 juta untuk model Fox R dan Fox S. Promo ini berlaku mulai 20 Januari hingga akhir Februari 2025.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Polytron tetap percaya diri menghadapi tantangan di tahun 2025. Perusahaan berharap dapat meningkatkan penjualan motor listrik meskipun tanpa subsidi dari pemerintah.