Indramayu, Reformasi.co.id – Bupati Indramayu, Nina Agustina, menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir rob di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Kamis (30/1/2025). Kehadiran pemerintah membawa kebahagiaan bagi masyarakat yang tengah menghadapi bencana.
Bantuan yang diberikan meliputi kasur, karpet, terpal, selimut, pakaian, perlengkapan keluarga, mi instan, serta makanan untuk anak-anak. Penyaluran bantuan dilakukan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Indramayu, Sutrisno, menyampaikan bahwa pihaknya bergerak cepat dalam menangani bencana yang terjadi sejak Rabu pagi (29/1/2025). Langkah awal yang diambil adalah mengevakuasi warga dan mendirikan posko penanggulangan bencana di kantor Desa Kertawinangun.
“Atas instruksi langsung dari Bupati Nina Agustina, kami bergerak cepat bersama para relawan dan unsur terkait lainnya. Bantuan sudah kami salurkan kepada warga terdampak banjir rob,” ujar Sutrisno.
Selain bantuan logistik, pemerintah juga terus memberikan informasi terbaru dari BMKG kepada masyarakat. Diperkirakan cuaca ekstrem ini masih akan berlangsung hingga 2 Februari 2025.
Untuk penanganan lebih lanjut, pemerintah akan menggunakan dana belanja tidak terduga (BTT) dari APBD Kabupaten Indramayu. Saat ini, besaran anggaran yang dibutuhkan masih dalam proses perhitungan.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Sidik Tri Hartono, menjelaskan bahwa dapur umum telah didirikan guna memenuhi kebutuhan pangan warga terdampak. Setiap kali memasak, dapur umum menyiapkan 800 porsi untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.
“Bupati Nina Agustina sangat memperhatikan kesejahteraan warga. Jangan sampai ada yang kelaparan. Bantuan makanan tidak hanya disalurkan di posko pengungsian, tetapi juga langsung ke rumah warga yang memilih bertahan,” kata Sidik.
Warga menyambut bantuan tersebut dengan penuh rasa syukur. “Alhamdulillah, terima kasih Ibu Bupati atas bantuannya. Semoga segera ada solusi agar banjir rob ini tidak terus terjadi,” ujar salah satu warga Eretan Kulon.
