Indramayu, Reformasi.co.id – Fenomena alam berupa cuaca ekstrim disertai hujan lebat terjadi di Kabupaten Indramayu akhir-akhir ini. Hal ini menyebabkan jebolnya tanggul penahan ombak di Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, pada Rabu (29/1/2025) kemarin.
Akibatnya, air laut masuk ke pemukiman warga yang berada tak jauh bibir Laut Jawa. Hal ini juga diperparah dengan air rob yang sering terjadi di wilayah Eretan Kulon. Setidaknya ada 135 rumah terendam banjir.
Hingga Jum’at (31/1/2025) ini, 845 orang telah terdampak banjir rob. Sementara yang rumahnya terendam parah sebanyak 90 orang masih mengungsi di posko yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu.
Sejak kemarin, bantuan terus berdatangan, baik dari pemerintah maupun dari pihak swasta. Salah satu yang ikut membantu adalah Rumah Zakat lewat program Pos Hangat.
Rumah Zakat mendirikan Pos Hangat di Balai Desa Kertawinangun, Kecamatan Kandanghaur. Pos ini merupakan tempat untuk menyediakan ratusan minuman hangat siap minum untuk para pengungsi korban banjir rob.
Pantauan media ini, ratusan minuman hangat yang terdiri dari kopi, teh, susu, dan berbagai macam minuman hangat lainnya langsung diserbu pengungsi yang memang cukup kedinginan.
Tak hanya itu, menurut Koordinator Relawan Rumah Zakat, Mohamad Toha, Rumah Zakat juga menyalurkan 100 paket Superqurban dan beras 25 kilogram untuk kebutuhan dapur umum yang didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu.
“Bersama relawan lainnya, Relawan Rumah Zakat juga ikut membantu membersihkan lumpur yang masuk ke rumah warga,” terang Toha.
Salah satu warga, Tarimpen, mengaku terbantu dengan keberadaan Rumah Zakat lewat Pos Hangat, Superqurban, maupun kehadiran relawan dalam membantu warga yang membutuhkan.
“Sebelumnya terima kasih pada Rumah Zakat atas bantuannya. Kami juga sangat membutuhkan perlengkapan mandi, pampers, serta baju layak pakai karena baju yang kami miliki tidak terselamatkan,” terangnya.