Indramayu, Reformasi.co.id – Kabupaten Indramayu kembali menjadi sorotan nasional dalam upaya memperkuat ketahanan pangan. Dengan capaian panen raya yang baru mencapai 40 persen, pemerintah setempat terus menggenjot hasil produksi dengan memanfaatkan teknologi pertanian.
Dukungan penuh datang dari Kementerian Pertanian RI yang menggelar Panen Raya dan Percepatan Tanam di Desa Wanasari, Kecamatan Bangodua, Selasa (13/5/2025). Kegiatan ini menjadi langkah strategis mengakselerasi produksi padi di wilayah dengan luas lahan baku sawah mencapai 125.442 hektare.
Panen raya ini menjadi bagian dari upaya memenuhi target produksi nasional sebesar 32 juta ton beras seperti yang telah ditetapkan Presiden RI Prabowo Subianto. Namun, Kementerian Pertanian optimistis angka tersebut bisa melampaui hingga 34 juta ton melalui perhatian ekstra terhadap daerah-daerah sentra produksi, termasuk Indramayu.
Wakil Bupati Indramayu, Syaefudin, menyatakan bahwa adopsi teknologi pertanian adalah keniscayaan di tengah menurunnya jumlah tenaga kerja di sektor ini. Ia menilai penerapan teknologi tidak hanya mempercepat proses panen, tetapi juga meningkatkan kualitas hasil pertanian serta menciptakan petani milenial yang adaptif terhadap inovasi.
Saat ini, dari total LBS di Indramayu, baru sekitar 40 persen lahan yang sudah dipanen. Syaefudin menekankan pentingnya percepatan panen untuk memaksimalkan produktivitas, salah satunya dengan pemanfaatan alat-alat modern.
“Penggunaan teknologi bukan untuk menggantikan tenaga petani, tetapi untuk mempercepat proses panen yang sedang berlangsung,” ujarnya.
Dari pemerintah pusat, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian RI, Andi Nur Alamsyah, memberikan apresiasi terhadap para petani Indramayu. Ia menegaskan komitmen kementerian dalam menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi mempercepat panen dan tanam.
Menurutnya, setelah panen selesai, lahan harus segera diolah kembali agar proses produksi tidak terhambat. Untuk mendukung hal itu, Kementan siap memberikan fasilitas yang dibutuhkan.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian, menilai kemajuan sektor pertanian di Indramayu sangat luar biasa. Ia mengapresiasi sinergi antara pemerintah, petani, penyuluh, hingga pelaku usaha yang turut andil dalam membangun ketahanan pangan.
Ia juga menyebut bahwa potensi pertanian Indramayu semakin besar dengan adanya program pelatihan tahunan yang mendukung regenerasi petani milenial. Hal ini menjadi salah satu kekuatan dalam menjaga produktivitas pertanian secara berkelanjutan.