Indramayu, Reformasi.co.id – Di penghujung dekade 90-an, sinema laga Hong Kong terus bereksperimen dengan berbagai formula cerita. Salah satu hasil eksplorasi tersebut adalah “City of Darkness” (juga dikenal sebagai “The Kid” atau “Hei Se Cheng Shi”), sebuah film yang menampilkan bintang laga ternama Donnie Yen.
Film ini menghadirkan perpaduan aksi keras dan intrik kriminal yang berpusat pada perburuan rahasia kuno di tengah kekacauan kota. Meskipun mungkin tidak sepopuler beberapa karya Donnie Yen lainnya, film ini tetap menyajikan tontonan yang menarik dengan koreografi laga yang menjadi ciri khasnya, mencerminkan semangat tak pernah padam dari industri film Hong Kong dalam genre aksi.
Film ini ditayangkan kembali di Indosiar pada Jum’at (4/7/2025) pukul 02:30 WIB dini hari. Sebelum menyaksikannya, silakan simak terlebih dahulu sinopsis dan alur ceritanya.
Daftar Isi
Sinopsis
“City of Darkness” mengikuti kisah Fei, White, dan Fong, tiga individu muda yang nasibnya terhubung oleh sebuah rahasia tersembunyi dalam liontin mereka. Tanpa mereka sadari, liontin-liontin ini adalah kunci menuju peta yang mengarah ke harta karun legendaris “Holy Wall”.
Ketika seorang penjahat kejam bernama Duanmu (diperankan oleh Collin Chou) mengejar mereka demi mendapatkan potongan-potongan peta tersebut, sebuah kisah penuh keserakahan dan bahaya pun terungkap.
Dua orang polisi dengan kepribadian kontras, Edge dan Lin Dan (keduanya diperankan oleh Donnie Yen), harus turun tangan untuk melindungi anak-anak muda ini dan menggagalkan rencana jahat para penjahat.
Film ini adalah perlombaan melawan waktu untuk melindungi harta karun dan mengungkap kebenaran di balik rahasia yang telah lama terkubur.
Alur Cerita
Alur “City of Darkness” dimulai dengan pengenalan tiga karakter muda — Fei, White, dan Fong — yang tanpa menyadari memiliki bagian dari rahasia besar. Liontin yang mereka kenakan secara tidak sengaja adalah petunjuk kunci menuju “Holy Wall” yang menyimpan harta karun.
Intrik mulai memanas ketika Duanmu, seorang penjahat berdarah dingin yang haus kekuasaan, melacak keberadaan liontin-liontin tersebut. Ia tidak segan menggunakan kekerasan untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, membuat ketiga anak muda itu dalam bahaya besar.
Di sisi lain, Donnie Yen memerankan dua karakter polisi: Edge dan Lin Dan. Edge adalah polisi yang lebih kalem dan berpikir, sementara Lin Dan lebih impulsif dan mengandalkan kekuatan fisik.
Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam menyelesaikan kasus, namun bersatu untuk melindungi Fei, White, dan Fong dari kejaran Duanmu. Pertarungan demi pertarungan pun tak terhindarkan, menampilkan aksi bela diri khas Donnie Yen yang cepat, presisi, dan intens. Ia berhadapan dengan berbagai penjahat, termasuk Collin Chou yang memerankan Duanmu dengan gaya yang kejam dan licik.
Sepanjang film, para karakter berusaha menyatukan potongan-potongan petunjuk dari liontin untuk mengungkap lokasi harta karun. Mereka harus berpacu dengan waktu, menghindari jebakan, dan melawan musuh yang tak kenal ampun.
Film ini mencapai puncaknya dalam sebuah konfrontasi besar antara Donnie Yen dan Collin Chou, di mana nasib harta karun dan keselamatan para karakter muda ditentukan. Meskipun memiliki plot yang kompleks dengan beberapa karakter, fokus utama tetap pada perburuan harta karun dan perjuangan para polisi untuk menegakkan keadilan.
Data Film
Berikut adalah data film “City of Darkness” dalam bentuk tabel, berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan:
| Kategori | Detail |
| Judul Asli | Hei Se Cheng Shi (黑色城市) |
| Judul Internasional | City of Darkness / The Kid |
| Tahun Rilis | 1999 |
| Genre | Laga, Kriminal, Drama |
| Durasi | Sekitar 90 menit (bervariasi tergantung versi) |
| Negara Asal | Hong Kong / Taiwan |
| Sutradara | Lin Wan-Chang, Tin-Hung Yiu |
| Penulis | Li-Min Pien |
| Pemeran Utama | Donnie Yen (sebagai Edge/Lin Dan), Collin Chou (sebagai Duanmu), Billy Chow |
| Platform Penayangan | Bioskop (rilis awal), DVD, beberapa layanan streaming (terbatas) |
Penutup
“City of Darkness” adalah sebuah film laga yang menawarkan premis menarik dengan perburuan harta karun dan pertarungan antara kebaikan dan kejahatan. Meskipun plotnya mungkin memiliki beberapa kekurangan dalam eksekusi dan pengembangan karakter pendukung, kehadiran Donnie Yen sebagai pemeran utama selalu menjadi jaminan aksi yang memukau.
Dengan kemampuannya dalam bela diri, ia berhasil mengangkat kualitas adegan pertarungan, menjadikannya tontonan yang solid bagi para penggemar genre ini.
Film ini mungkin tidak akan menjadi klasik abadi, namun “City of Darkness” tetap merupakan bagian dari jejak karir Donnie Yen yang menunjukkan keberagamannya dalam memilih peran dan menghadapi tantangan sinematik. Bagi Anda yang mencari tontonan aksi khas Hong Kong dengan intrik dan ledakan adrenalin, film ini layak untuk disaksikan sebagai salah satu contoh karya laga dari akhir 90-an.
