Indramayu, Reformasi.co.id – Film Lucy yang dirilis pada tahun 2014 merupakan karya unik dari sutradara kawakan Luc Besson, yang sebelumnya dikenal lewat film-film seperti Léon: The Professional dan The Fifth Element.
Dengan menggandeng aktris populer Scarlett Johansson sebagai pemeran utama dan aktor senior Morgan Freeman, Lucy menghadirkan perpaduan aksi laga, fiksi ilmiah, dan filsafat dalam satu sajian visual yang memukau.
Film ini menggugah banyak pertanyaan tentang potensi otak manusia, meski dibumbui dengan teori-teori yang tak sepenuhnya ilmiah namun tetap menghibur secara sinematik.
Saksikan film ini di Bioskop TransTV pada Kamis (3/7/2025) pukul 22:00 WIB malam ini. Sebelum menyaksikannya, silakan simak sinopsis dan alur ceritanya beriku ini.
Daftar Isi
Sinopsis
Lucy adalah seorang wanita muda biasa yang terjebak dalam dunia gelap perdagangan narkoba internasional di Taipei, Taiwan. Tanpa sengaja, ia menjadi pembawa paket obat sintetis eksperimental bernama CPH4 yang ditanamkan dalam tubuhnya.
Ketika zat kimia tersebut bocor ke dalam sistem tubuhnya, Lucy mulai mengalami peningkatan kapasitas otak yang luar biasa. Dari seorang wanita biasa, ia menjelma menjadi sosok dengan kekuatan kognitif super—mulai dari kemampuan belajar luar biasa hingga kendali atas materi dan waktu.
Perjalanan Lucy pun berubah dari pelarian ke misi pengetahuan yang mengguncang batasan manusia itu sendiri.
Alur Cerita
Cerita dimulai ketika Lucy, seorang mahasiswa biasa, dipaksa oleh pacarnya untuk mengantarkan koper misterius kepada seorang bos mafia Korea bernama Mr. Jang. Ternyata koper itu berisi paket narkoba sintetis CPH4, dan Lucy pun dijadikan kurir dengan cara brutal: paket narkoba ditanamkan di dalam tubuhnya.
Namun, nasib Lucy berubah drastis ketika paket tersebut bocor di dalam perutnya, menyebabkan zat kimia itu terserap tubuh. Zat ini merangsang peningkatan fungsi otaknya secara drastis—dari hanya 10% ke 100% secara bertahap.
Lucy memperoleh berbagai kemampuan luar biasa: mengingat segala hal, mengendalikan elektronik, membaca pikiran, bahkan memanipulasi waktu dan ruang.
Lucy kemudian mencari Profesor Samuel Norman, seorang ilmuwan otak terkemuka, untuk membantunya memahami apa yang terjadi. Di sisi lain, Mr. Jang dan anak buahnya memburu Lucy karena ingin merebut kembali sisa paket CPH4.
Film berkembang menjadi perjalanan eksistensial, ketika Lucy berpacu dengan waktu untuk membagikan pengetahuannya sebelum tubuhnya tak lagi mampu bertahan dalam bentuk manusia biasa.
Di klimaks film, Lucy mencapai 100% kapasitas otak dan melampaui eksistensi fisik, meninggalkan dunia sebagai bentuk kesadaran murni, menyerahkan pengetahuan kepada umat manusia.
Data Film
| Elemen | Keterangan |
|---|---|
| Judul Film | Lucy |
| Sutradara | Luc Besson |
| Penulis Skenario | Luc Besson |
| Genre | Aksi, Fiksi Ilmiah, Thriller |
| Tahun Rilis | 2014 |
| Negara | Prancis, Amerika Serikat |
| Durasi | 89 menit |
| Pemeran Utama | Scarlett Johansson, Morgan Freeman, Choi Min-sik |
| Bahasa | Inggris, Mandarin, Korea |
| Produksi | EuropaCorp, Universal Pictures |
| Rating Usia | R (Remaja & Dewasa) |
| Platform Tayang | Bioskop, streaming (Netflix, Prime Video) |
Penutup
Lucy bukan hanya sekadar film aksi futuristik dengan adegan spektakuler, tetapi juga percobaan sinematik atas gagasan tentang potensi manusia yang belum tergali sepenuhnya. Meski ide sentralnya—bahwa manusia hanya menggunakan 10% dari kapasitas otaknya—telah dibantah oleh ilmu pengetahuan, film ini tetap menarik berkat penyutradaraan yang gaya dan penampilan kuat dari Scarlett Johansson.
Dengan durasi yang relatif singkat, Lucy menyajikan tontonan yang padat, cepat, dan penuh visualisasi yang memukau. Bagi pecinta fiksi ilmiah yang memadukan aksi dan pemikiran filosofis, Lucy adalah film yang patut ditonton dan direnungkan.
