Indramayu, Reformasi.co.id – Kill Bill Vol. 1 merupakan film aksi garapan sutradara visioner Quentin Tarantino yang dirilis pada tahun 2003. Film ini menandai kembalinya Tarantino setelah enam tahun vakum sejak perilisan Jackie Brown.
Mengusung gaya penceritaan non-linear yang khas, film ini menggabungkan berbagai elemen sinematik dari film samurai, kung fu, hingga spaghetti western. Kill Bill Vol. 1 adalah bagian pertama dari dua volume yang diproduksi secara bersamaan dan dirilis terpisah, menyajikan aksi penuh gaya dan balas dendam emosional yang intens.
Sinopsis
Seorang mantan pembunuh bayaran, dikenal sebagai The Bride, terbangun dari koma panjang selama empat tahun setelah diserang secara brutal saat upacara pernikahannya.
Ia memulai perjalanan balas dendam terhadap mantan rekan satu timnya dalam kelompok pembunuh elit bernama Deadly Viper Assassination Squad, yang telah mengkhianatinya atas perintah sang pemimpin, Bill. Dengan tekad membara, The Bride menelusuri jejak mereka satu per satu demi menuntut balas atas penderitaan yang ia alami.
Alur Cerita
Film diawali dengan adegan The Bride yang tergeletak berlumuran darah di sebuah kapel setelah ditembak di kepala oleh Bill. Empat tahun kemudian, ia terbangun dari koma dan segera menyadari bahwa anak yang dikandungnya telah tiada. The Bride melarikan diri dari rumah sakit dan mulai menyusun daftar pembalasan terhadap lima orang yang terlibat dalam penyerangan terhadapnya.
Target pertamanya adalah Vernita Green, yang kini hidup sebagai ibu rumah tangga di pinggiran kota. Pertarungan sengit terjadi di rumah Vernita dan berakhir dengan kematian Vernita di hadapan putrinya. The Bride kemudian menuju Okinawa, Jepang, untuk meminta bantuan dari seorang pandai besi legendaris, Hattori Hanzo, agar membuatkan pedang samurai khusus untuk membantunya dalam misi balas dendam.
Dengan pedang tersebut, The Bride melanjutkan perjalanannya ke Tokyo untuk menghadapi O-Ren Ishii, salah satu mantan rekan pembunuh yang kini memimpin kelompok Yakuza. Pertarungan epik terjadi di restoran House of Blue Leaves, di mana The Bride mengalahkan pasukan Crazy 88 dan pengawal pribadi O-Ren, Gogo Yubari. Dalam adegan klimaks yang berlangsung di taman bersalju, The Bride bertarung satu lawan satu dengan O-Ren dan berhasil membunuhnya.
Film ditutup dengan adegan di mana Bill menanyakan kepada Sofie Fatale, tangan kanan O-Ren yang selamat, apakah The Bride mengetahui bahwa anaknya ternyata masih hidup.
Data Film
| Informasi | Detail |
|---|---|
| Judul | Kill Bill: Volume 1 |
| Sutradara | Quentin Tarantino |
| Penulis Skenario | Quentin Tarantino |
| Produser | Lawrence Bender |
| Pemeran Utama | Uma Thurman, Lucy Liu, Vivica A. Fox, Daryl Hannah, David Carradine |
| Musik | RZA |
| Sinematografi | Robert Richardson |
| Penyunting | Sally Menke |
| Studio Produksi | A Band Apart, Production I.G |
| Distributor | Miramax Films |
| Durasi | 111 menit |
| Negara | Amerika Serikat |
| Bahasa | Inggris, Jepang, Kanton, Prancis |
| Anggaran Produksi | 30 juta dolar AS |
| Pendapatan Kotor | 180,9 juta dolar AS |
| Tanggal Rilis | 10 Oktober 2003 (Amerika Serikat) |
Kill Bill Vol. 1 merupakan karya sinematik yang tidak hanya mengandalkan aksi berdarah dan kekerasan bergaya, tetapi juga menyimpan kedalaman emosional yang kuat. Visual yang memukau, koreografi pertarungan yang luar biasa, serta musik latar yang khas menjadikan film ini sebagai salah satu film aksi paling berpengaruh di awal 2000-an.
Quentin Tarantino sekali lagi membuktikan kejeniusannya dalam merangkai cerita penuh referensi budaya pop dengan gaya yang tidak tertandingi. Sebagai bagian pertama dari saga balas dendam epik, Kill Bill Vol. 1 meninggalkan penonton dengan ketegangan dan rasa penasaran yang tinggi, menjadikannya tontonan wajib bagi para pecinta film aksi dan sinema auteur.
