Home Daerah 4 Meninggal Setelah 496 Orang Positif DBD di Cirebon

4 Meninggal Setelah 496 Orang Positif DBD di Cirebon

0
nyamuk

Cirebon – Selama periode Januari hingga April 2024, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, mencatat empat kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD), sementara jumlah warga yang terkonfirmasi positif DBD mencapai 496 pasien.

Data ini masih terus dipantau dan pendataan belum final. Sub Koordinator Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Subhan, menyampaikan informasi ini pada Selasa (30/4/2024).

Angka tersebut menunjukkan peningkatan lebih dari 50 persen dibandingkan dengan jumlah penderita DBD pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2023, terdapat 728 kasus DBD dengan lima kematian.

Subhan menjelaskan bahwa tren kenaikan penderita DBD cenderung terjadi pada bulan April, Mei, Juni, dan menjelang akhir tahun, pola yang telah diamati oleh tim dinas kesehatan selama lima tahun terakhir.

Dalam upaya mengatasi penyebaran DBD, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon melakukan kerja sama dengan seluruh Puskesmas, perangkat desa, dan pihak terkait untuk meningkatkan kesadaran akan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Menurut Subhan, PSN lebih efektif dalam mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti, vektor penyebab DBD.

Upaya pencegahan ini meliputi aktivitas fogging yang dilakukan setelah melalui berbagai tahapan dan penelitian. Tim Puskesmas Sidamulya Kecamatan Astanajapura, misalnya, telah mengambil langkah proaktif dalam menanggapi temuan kasus DBD.

Mereka bekerja sama dengan pihak kecamatan, desa, serta TNI dan Polri untuk melaksanakan PSN Massal yang diikuti dengan fogging di titik-titik yang terdampak.

Dokter Farida Zahrha, yang juga anggota tim Puskesmas Sidamulya Kecamatan Astanajapura, menjelaskan bahwa fogging dilakukan sebagai tindak lanjut dari penanganan awal kasus DBD yang berujung pada kematian. Penentuan lokasi fogging diputuskan oleh Dinas Kesehatan setelah melalui proses rapat, penelitian, dan PSN.

Fogging dimulai dari rumah pasien pertama, dalam hal ini rumah seorang anak berusia 9 tahun dengan inisial L di Desa Buntet, Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon.

Anak tersebut meninggal dunia akibat DBD setelah mengalami gejala seperti panas tinggi, bintik merah, dan muntah-muntah pada tanggal 18 April 2024.

Farida menekankan bahwa proses fogging ini berlangsung setelah melalui proses yang ketat dan diprioritaskan pada lokasi-lokasi yang teridentifikasi positif DBD setelah rapat lintas sektoral, penelitian, dan PSN.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version