Indramayu, Reformasi.co.id – Bruce Lee bukan hanya seorang bintang film laga, tetapi juga ikon budaya yang membawa pengaruh besar terhadap seni bela diri dan perfilman dunia.
Film Dragon: The Bruce Lee Story (1993) hadir sebagai bentuk penghormatan terhadap perjalanan hidup sang legenda, dibalut dengan elemen dramatik yang mencoba menangkap semangat, perjuangan, dan keteguhan hati Bruce Lee.
Disutradarai oleh Rob Cohen, film ini lebih dari sekadar biopik—ia menjadi refleksi dari kegigihan melawan diskriminasi, tekanan budaya, dan tantangan pribadi.
Saksikan film ini di Mega Film Asia Prima Indosiar pada Sabtu (7/6/2025) pukul 20:00 WIB malam ini. Sebelum menyaksikannya silakan simak terlebih dahulu sinopsis dan alur ceritanya berikut ini.
Sinopsis
Dragon: The Bruce Lee Story mengikuti kisah hidup Bruce Lee sejak masa kecilnya di Hong Kong, hijrah ke Amerika Serikat, hingga menjadi bintang film dunia.
Film ini menyoroti perjuangannya menembus stereotip rasial di Hollywood, cintanya pada Linda Emery, serta tantangan fisik dan mental yang harus dihadapi di sepanjang perjalanan kariernya.
Meskipun ada bumbu fiksi dan simbolisme, film ini tetap menyuguhkan potret inspiratif dari seorang pria yang berani melampaui batas-batas konvensional.
Alur Cerita
Film dimulai dengan masa kecil Bruce Lee (diperankan oleh Jason Scott Lee) di Hong Kong, di mana ia mulai belajar seni bela diri dan menyaksikan ketidakadilan yang dialami ayahnya.
Keputusan untuk pindah ke Amerika Serikat menjadi titik balik besar dalam hidupnya. Di negeri asing itu, Bruce mengalami diskriminasi dan harus membuktikan kemampuannya sebagai guru kungfu.
Tak hanya harus berjuang melawan pandangan miring terhadap etnis Asia, Bruce juga menghadapi tekanan budaya saat jatuh cinta pada Linda Emery (diperankan oleh Lauren Holly), yang kelak menjadi istrinya. Pernikahan antar-ras mereka menjadi simbol perlawanan terhadap norma-norma sosial saat itu.
Karier Bruce mulai menanjak setelah membuka sekolah kungfu dan menunjukkan bakat luar biasa dalam pertarungan serta pengajaran. Ia pun menarik perhatian Hollywood, namun harus bersaing dengan banyak penolakan dan kendala karena dianggap terlalu “Asia” untuk peran utama.
Film menggambarkan momen-momen penting seperti pembuatan serial The Green Hornet dan proses kreatif di balik Enter the Dragon.
Di balik pencapaiannya, Bruce digambarkan menghadapi mimpi buruk yang berulang tentang sosok misterius bersenjata—simbol ketakutan dan trauma masa lalu yang terus menghantuinya.
Puncak cerita berfokus pada kondisi fisik Bruce yang mulai melemah akibat kerja keras yang berlebihan dan tekanan batin, hingga akhirnya meninggal secara mendadak. Film ini menutup kisahnya dengan penuh penghormatan, menyisakan warisan yang akan terus hidup.
Data Film
Elemen | Keterangan |
---|---|
Judul Film | Dragon: The Bruce Lee Story |
Sutradara | Rob Cohen |
Penulis Skenario | Rob Cohen, Edward Khmara, John Raffo |
Pemeran Utama | Jason Scott Lee, Lauren Holly |
Genre | Biografi, Drama, Aksi |
Durasi | 120 menit |
Tahun Rilis | 1993 |
Produksi | Universal Pictures |
Musik | Randy Edelman |
Negara | Amerika Serikat |
Penutup
Dragon: The Bruce Lee Story bukan sekadar film biografi—ia adalah penghormatan terhadap semangat dan warisan Bruce Lee. Meskipun beberapa elemen cerita dibumbui demi dramatisasi, film ini tetap berhasil menyentuh sisi emosional penonton dan memberikan gambaran kuat tentang perjuangan dan filosofi hidup seorang ikon dunia. Bagi pecinta film biografi atau seni bela diri, film ini adalah tontonan wajib yang menginspirasi dari awal hingga akhir.