Bandung, Reformasi.co.id – Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat,ย Ono Surono, memimpin ziarah ke Makam Ki Marhaen di Jalan Batununggal, Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, pada Jumat (9/1/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-52 PDI Perjuangan.
Ziarah tersebut bertujuan untuk mengenang esensi perjuangan rakyat kecil yang menjadi dasar ideologi Marhaenisme, yang dirumuskan oleh Bung Karno.
Ono Surono menyebut ziarah ini sebagai bentuk penghormatan terhadap Ki Marhaen, tokoh yang menjadi inspirasi perjuangan Bung Karno.
โKegiatan ini adalah penghormatan kepada Pak Marhaen, sosok penting dalam sejarah perjuangan ideologi bangsa. Marhaenisme sangat relevan untuk menguatkan semangat Pancasila dan Trisakti di era modern,โ ujar Ono Surono.
Puncak perayaan HUT ke-52 PDI Perjuangan akan berlangsung besok, Sabtu (10/1/2025), secara serentak di seluruh Indonesia. Acara utama akan diadakan secara hybrid di Sekolah Partai PDI Perjuangan dengan kehadiran fisik dan virtual, melibatkan kader hingga tingkat RT/RW.
Berbagai kegiatan sosial juga direncanakan di Jawa Barat, seperti kunjungan ke panti asuhan, pembagian tumpeng, dan pemberian bantuan kepada masyarakat.
โKami ingin masyarakat turut merasakan kebahagiaan dalam perayaan ini,โ tambah Ono Surono.
Dalam ziarah tersebut, Ono Surono menyoroti pentingnya menjadikan Makam Ki Marhaen sebagai cagar budaya nasional.
โKami akan memperjuangkan status makam ini agar lebih terawat dan menjadi situs sejarah yang menginspirasi generasi muda,โ tegasnya.
Menurutnya, nilai-nilai Marhaenisme yang menekankan kemandirian dan perjuangan rakyat kecil tetap relevan di tengah tantangan zaman modern. Ia juga menekankan prinsip Trisaktiโberdaulat di bidang politik, berdiri di atas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budayaโsebagai solusi atas berbagai permasalahan bangsa.
โDengan membumikan Pancasila dan menghidupkan semangat Marhaenisme, kami berharap PDI Perjuangan terus menjadi motor penggerak dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,โ tutup Ono Surono.