DaerahOno Surono Ingatkan Kembali Urgensi Dibangunnya Bandara Kertajati Bagi Peningkatan Ekonomi Jawa...

Ono Surono Ingatkan Kembali Urgensi Dibangunnya Bandara Kertajati Bagi Peningkatan Ekonomi Jawa Barat

Ads

Indramayu, Reformasi.co.id – Polemik tentang aktivasi kembali Bandar Udara (Bandara) Husein Sastranegara terus ditentang oleh berbagai pihak. Salah satunya dari Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono.

Ono, dalam kanal Instagramnya @ono_surono, menjelaskan mengapa Bandara Husein Sastranegara di Bandung berhenti menjadi bandara komersil. Ia juga menjelaskan panjangnya proses perencanaan dan pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka.

“Banyak yang tidak tahu sejarah dibangunnya Bandara Kertajati. Ini berawal dari masa peralihan Gubernur (Jawa Barat) Nuriana ke Gubernur Danny Setiawan pada tahun 2003,” ungkap Ono, dalam Instagramnya, pada Kamis (23/1/2025) kemarin.

Pada saat itu, lanjutnya, terjadi pemekaran Provinsi Banten dimana Bandara Soekarno-Hatta yang dulu masuk wilayah administrasi Jawa Barat akhirnya bergeser menjadi wilayah Provinsi Banten.

- Advertisement -

Ono kembali melanjutkan, untuk pembangunan bandara di Jawa Barat, berawal dari usulan KADIN pada saat itu. Dimana Bandara Husein sudah mengalami kelebihan kapasitas (over), dan dari sisi pengembangan dan tingkat keamanan tidak mendukung.

“Pada tahun 2005 kemudian dilakukan kajian untuk menentukan titik bandara di Jawa Barat. Akhirnya setelah kajian oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat, titik itu disepakati berada di wilayah Kertajati, Majalengka,” ungkap Ono.

Pada zaman Gubernur Ahmad Heryawan, ada kebijakan kawasan Metropolitan Cirebon Raya, dimana kawasan Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan didorong untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

“Pak Aher juga melakukan kajian yang sama dan menentukan titik pembangunan bandara yang baru di kawasan Kertajati Majalengka,” lanjutnya.

Kebijakan ini kemudian diteruskan di masa kepemimpinan Ridwan Kamil yang memiliki konsep Kawasan Rebana yang meliputi Subang, Kabupaten dan Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, dan Sumedang.

Ono juga kembali memutar video saat Gubernur Ahmad Heryawan menyatakan urgensinya pembangunan Bandara Kertajati, pada 21 Januari 2025 kemarin. Aher mengungkap Bandara Kertajati merupakan satu-satunya bandara yang ada pembiayaan dari APBD Provinsi karena bandara ini urgen dibangun.

“Maka dari itu marilah untuk mengaktifkan Bandara Kertajati secara optimal untuk kepentingan ekonomi di Jawa Barat,” tutupnya.

Ads

Ikuti berita dan informasi terbaru Reformasi.co.id di Google News.

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terkini