Indramayu, Reformasi.co.id – Belasan ibu-ibu di Desa Pabean Ilir, Kecamatan Pasekan, Kabupaten Indramayu, antusias meyaksikan pemanfaatan limbah cangkang kerang tiram.
Kegiatan yang dihelat dalam rangka peningkatan kapasitas Relawan Destana ini, menyajikan materi pemanfaatan limbah cangkang kerang tiram.
Bertempat di rumah Menci, salah satu Relawan Destana, pada Senin (23/6/2025) kemarin, belasan ibu-ibu ini serius menyimak Latif, seorang pegiat lingkungan yang diundang sebagai pemateri.
Latif menguraikan beragam manfaat yang bisa dikelola dari setumpuk limbah cangkang kerang tiram. Ia menjelaskan ada nilai ekonomis yang lebih tinggi jika bisa memanfaatkannya.
“Dari limbah ini, kita bisa membuat berbagai macam barang yang bernilai ekonomis. Kita bisa membuat kerajinan tangan, bahkan dengan campuran bahan lain yang mudah didapat limbah ini bisa menjadi kosmetik,” ungkap Latif.
Latif menjelaskan dengan campuran daun beluntas, minyak zaitun, dan sedikit pewangi, limbah tersebut bisa menjadi kosmetik yakni lulur yang sangat bermanfaat untuk kecantikan.
Untuk membuat lulur, dibutuhkan alat untuk membuat limbah cangkang ini menjadi serbuk. Hal ini bisa dilakukan dengan ditumbuk maupun digiling dengan mesin.
Adapun jika dibuat sebagai kerajinan, diperlukan kreativitas untuk memilah dan menggabungkan limbah cangkang ini menjadi kreasi, misalnya gantungan kunci.
Destana atau Desa Tangguh Bencana sendiri merupakan program yang dihelat Rumah Zakat, sebuah lembaga filantropi nasional. Dalam prosesnya, Destana membina warga setempat untuk tangguh dalam menghadapi bencana lewat pembentukan Relawan Destana.
Koordinator Relawan Rumah Zakat Indramayu, Mohamad Toha, menjelaskan bahwa kegiatan pemanfaatan limbah cangkang ini juga menjadi bagian dari proses pemberdayaan para relawan.
“Harapannya mereka bisa memanfaatkan potensi yang dimiliki di lingkungan tempat tinggal,” tutupnya.