Indramayu, Reformasi.co.id – Bupati Indramayu Lucky Hakim kembali menunjukkan komitmennya membangun daerah secara efisien. Setelah menolak pengadaan mobil dinas baru senilai Rp1,1 miliar, kini ia juga menolak rencana pembangunan rumah dinas senilai Rp5 miliar.
Rencana pembangunan rumah dinas tersebut sebelumnya telah masuk dalam rancangan anggaran tahun 2025. Lokasinya direncanakan berada di lapangan tenis di belakang Pendopo Indramayu, bagian dari lahan milik Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP).
Namun, anggaran yang sudah disiapkan akhirnya dicoret. Lucky Hakim menilai pembangunan rumah dinas bukan prioritas. Ia menegaskan masih dapat memanfaatkan fasilitas Pendopo Indramayu sebagai tempat tinggal dan tempat istirahat selama menjabat.
“Pembangunan rumah dinas tidak penting. Saya masih bisa tinggal di Pendopo, bahkan ada sofa tempat saya bisa rebahan untuk istirahat,” ujar Lucky Hakim pada Selasa (22/4/2025).
Ia menambahkan, anggaran sebesar Rp5 miliar tersebut lebih baik dialihkan untuk pembangunan infrastruktur yang langsung dirasakan masyarakat. Fokus utama saat ini adalah perbaikan dan rehabilitasi jalan.
Sayangnya, terbatasnya anggaran membuat perbaikan jalan harus dilakukan secara bertahap. Karena itu, Lucky memilih memprioritaskan kebutuhan masyarakat yang lebih mendesak.
Salah satu rencana pemanfaatan anggaran yang dialihkan itu adalah memperbaiki Rumah Sakit Reysa di Desa Cikedung Lor, Kecamatan Cikedung. Fasilitas kesehatan tersebut akan kembali dibuka karena telah menjadi aset milik pemerintah daerah.
Lucky berharap keputusan ini membawa manfaat nyata bagi warga Indramayu. “Saya ingin dana lima miliar ini digunakan untuk sesuatu yang lebih dibutuhkan masyarakat,” tegasnya.
