Indramayu, Reformasi.co.id – Ironheart, film serial superhero terbaru Marvel di Disney+, resmi menutup musim pertamanya dengan penayangan tiga episode terakhir pada Selasa malam.
Meskipun serial ini bukan debut pertama Riri Williams dalam jagat Marvel—peran itu telah ia ambil dalam Black Panther: Wakanda Forever—Ironheart tetap menjadi panggung penting bagi pengembangan karakter sang jenius muda dan dunia sihir serta teknologi yang mengitarinya.
Beberapa karakter lama dan baru hadir, termasuk nama-nama yang sebelumnya hanya dikenali dari komik maupun semesta sinematik Marvel (MCU).
Episode penutup menggambarkan konsekuensi berat dari kekuatan magis yang digunakan Riri. Setelah kehilangan sahabat sekaligus AI-nya, Natalie, akibat transfer sihir ke dalam baju zirahnya, Riri tidak hanya berhadapan dengan kehilangan personal, tetapi juga tanggung jawab atas kekuatan yang kini ia kendalikan.
Sementara itu, Parker Robbins alias The Hood—yang diperankan Anthony Ramos—mendapat sorotan khusus dalam penggalian latar belakangnya. Parker menjalin kesepakatan gelap dengan entitas iblis yang diperankan Sacha Baron Cohen.
Dengan gaya satir khasnya, karakter ini memperkenalkan diri sebagai Mephisto, iblis manipulatif yang selama ini hanya menjadi teori penggemar sejak WandaVision dan Doctor Strange in the Multiverse of Madness.
Pertarungan antara Riri dan The Hood berlangsung sengit. Joe, rekan lama yang telah terhipnotis secara magis untuk melindungi Parker, sempat menjadi penghalang. Namun Riri berhasil menonaktifkan kendali magis padanya. Meski hubungan keduanya tak sepenuhnya pulih, Joe memberi jalan pada Riri untuk menghadapi Parker secara langsung.
Parker, yang kini terganggu oleh sisi iblis dalam dirinya, berusaha menghancurkan Riri. Namun ia tertipu hologram dan akhirnya kehilangan jubah sihirnya—yang jadi sumber kekuatannya—setelah Riri mengambilnya secara langsung. Adegan ini menegaskan bahwa Riri mulai menguasai sihir, sekaligus mempertanyakan niatnya yang ambigu terhadap kekuatan itu.
Dalam adegan berikutnya, Riri mendapati dirinya bertatap muka langsung dengan Mephisto di sebuah restoran pizza. Sang iblis menawarkan kekuatan dan bantuan untuk mewujudkan ambisi Riri. Dengan manipulatif, Mephisto membujuknya bahwa tidak ada harga yang terlalu berat untuk membangkitkan kembali Natalie.
Dalam adegan kilas balik yang mengejutkan, Riri akhirnya terlihat berjabat tangan dengan Mephisto. Konsekuensinya langsung tampak: garis hitam menjalar di lengannya—tanda kontrak iblis telah disegel. Namun efeknya langsung terasa. Riri kembali bersama Natalie, kini dalam wujud manusia, bukan AI. Kebahagiaan keduanya dibalut kebingungan akan keajaiban yang baru saja terjadi.
Usai kredit bergulir, kita melihat Parker Robbins muncul kembali di toko milik Zelma Stanton. Meskipun kehilangan jubahnya, bekas koneksi iblis masih terlihat di wajahnya. Ia meminta bantuan sihir dari Zelma, membuka peluang besar untuk eksplorasi alur magis Marvel di masa mendatang.
Kehadiran Mephisto mengubah peta besar semesta Marvel. Sebagai tokoh komik yang berkaitan erat dengan banyak karakter—mulai dari Spider-Man, Fantastic Four, Scarlet Witch, hingga Doctor Doom—Mephisto membuka jalan bagi eksplorasi tema perjanjian iblis, pengorbanan pribadi, dan manipulasi realitas.
Ironheart menutup Phase 5 Marvel dan menjadi jembatan ke Phase 6, yang masih berada dalam Multiverse Saga. Dengan kemunculan tokoh seperti Mephisto, arah cerita MCU di masa depan bisa menjelajahi dimensi, membangkitkan karakter yang telah gugur, hingga menciptakan konflik baru antara ilmu pengetahuan dan sihir.
Serial ini tidak hanya memperkenalkan kembali Riri sebagai pahlawan muda dengan ambisi besar, tapi juga menanam benih untuk konflik kosmik yang lebih dalam. Dengan akhir terbuka, para penggemar kini memiliki cukup banyak bahan untuk menyusun teori-teori baru seputar masa depan Marvel.
