Saturday, January 18, 2025
InternasionalOCCRP Tetapkan Bashar Al-Assad Sebagai Orang Terjahat Sedunia di Tahun 2024

OCCRP Tetapkan Bashar Al-Assad Sebagai Orang Terjahat Sedunia di Tahun 2024

Ads

Indramayu, Reformasi.co.id – The Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) mengumumkan Bashar al-Assad, mantan pemimpin Suriah, sebagai pemenang penghargaan “Person of the Year” 2024.

Penghargaan ini diberikan kepada individu yang dinilai paling berkontribusi dalam menyebarkan kehancuran melalui kejahatan terorganisir dan korupsi di dunia.

Penghargaan ini telah diadakan sejak 2012 dan diputuskan oleh panel juri yang terdiri atas pakar dari masyarakat sipil, akademisi, dan jurnalis.

Rezim Assad

Rezim Assad dikenal dengan kendali yang terpusat, penindasan terhadap perbedaan pendapat, dan kekuatan aparat keamanan yang dominan.

- Advertisement -

Tuduhan pelanggaran hak asasi manusia yang melibatkan penyiksaan, pembunuhan, penggunaan senjata kimia, penahanan massal, serta serangan terhadap warga sipil sering diarahkan pada kekuasaannya.

Pendanaan rezim Assad bersumber dari produksi obat terlarang Captagon, penyelundupan manusia dan rokok, pencurian barang antik, hingga perdagangan senjata.

Aktivitas ini menghasilkan miliaran dolar untuk mempertahankan otoritarianismenya, sembari menyebarkan kekerasan, narkoba, dan kejahatan di kawasan.

“Selain menjadi diktator seperti ayahnya, Assad membawa dimensi baru dalam kejahatan dan korupsi yang merusak hidup banyak orang, bahkan di luar negaranya. Kerusakan politik, ekonomi, dan sosial yang ditimbulkan Assad akan membutuhkan waktu puluhan tahun untuk diperbaiki,” ungkap Alia Ibrahim, salah satu juri penghargaan dan pendiri Daraj.com.

Penghargaan Khusus untuk Presiden Teodoro Obiang Nguema Mbasogo

Untuk pertama kalinya dalam sejarah 13 tahun penghargaan ini, OCCRP memberikan penghargaan khusus “Lifetime Non-Achievement Award.” Penghargaan ini jatuh kepada Presiden Teodoro Obiang Nguema Mbasogo dari Guinea Khatulistiwa, salah satu diktator terlama di dunia yang berkuasa sejak kudeta pada 1979.

Obiang dikenal dengan penindasan brutal, termasuk penangkapan tanpa dasar hukum, penghilangan paksa, dan penyiksaan. “Melalui ketakutan, represi, dan korupsi, Obiang menciptakan dinasti kekayaan dan impunitas,” ujar jurnalis investigasi Ghana, Anas Aremeyaw Anas, yang juga menjadi juri penghargaan.

Obiang dianggap sebagai panutan bagi pemimpin kudeta di Afrika yang ingin meniru kekuasaannya sebagai “bapak baptis” korupsi.

Korupsi: Fondasi Kekuasaan Otoriter

Drew Sullivan, penerbit OCCRP, menegaskan bahwa korupsi adalah inti dari pemerintahan otoriter.

“Pemerintah korup melanggar hak asasi manusia, memanipulasi pemilu, merampas sumber daya alam, dan menciptakan konflik dari ketidakstabilan bawaan mereka. Masa depan mereka hanyalah kehancuran atau revolusi berdarah,” ujarnya.

William Ruto: Nominasi dengan Suara Terbanyak

Presiden Kenya William Ruto menerima lebih dari 40.000 suara nominasi dari publik, jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya. Rakyat Kenya, terutama kaum muda, memprotes pemerintahannya pada Juni dan Juli lalu akibat rancangan undang-undang keuangan yang kontroversial, pengangguran, serta korupsi.

Demonstrasi yang meluas dihadapi dengan gas air mata, meriam air, penangkapan, dan tembakan oleh aparat keamanan. Banyak korban tewas, terluka, atau hilang.

Meskipun demikian, juri menegaskan bahwa penghargaan ini ditujukan kepada individu yang paling merusak melalui kejahatan terorganisir dan korupsi. Assad terpilih karena dampak kekuasaannya yang menghancurkan tidak hanya bagi Suriah, tetapi juga kawasan dan negara-negara lain yang terdampak oleh kejahatannya.

Ads

Ikuti berita dan informasi terbaru Reformasi.co.id di Google News.

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terkini