Saat ini Indonesia kembali mengadakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) yang memberikan vaksin polio pada balita.
Pemberian vaksin polio ini bertujuan agar di masa yang akan datang, penerima vaksin tidak terserang penyakit polio yang cukup menakutkan.
Lantas apa yang dimaksud dengan polio? Mengapa penyakit ini begitu menakutkan dan harus dicegah secara masif?
Pengertian Polio
Polio atau poliomyelitis adalah penyakit infeksi virus yang menyerang sistem saraf.
Virus polio menyerang sel-sel saraf di sumsum tulang belakang dan otak, menyebabkan kelumpuhan permanen atau bahkan kematian pada kasus yang parah.
Penyakit polio ditemukan sekitar abad ke-19, ketika penyakit ini mulai menyebar di Eropa dan Amerika Serikat.
Polio adalah salah satu penyakit yang paling menakutkan pada saat itu, karena dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada anak-anak.
Pada tahun 1916, terjadi wabah polio yang sangat besar di Amerika Serikat, dengan lebih dari 27.000 kasus dan 6.000 kematian.
Wabah ini membuat masyarakat Amerika Serikat menjadi sangat terobsesi dengan polio dan mencari cara untuk melindungi diri dari penyakit tersebut.
Penemuan Vaksin Polio
Vaksin polio pertama ditemukan oleh Dr. Jonas Salk pada tahun 1955. Vaksin ini terbukti sangat efektif dalam mencegah polio dan segera dijadikan sebagai standar untuk program vaksinasi polio di seluruh dunia.
Vaksin polio bekerja dengan cara memperkenalkan virus yang dilemahkan atau mati ke dalam tubuh.
Tubuh akan membentuk antibodi terhadap virus ini, sehingga ketika terpapar virus yang sebenarnya, tubuh sudah memiliki sistem kekebalan yang kuat untuk melawannya.
Selain vaksin polio inaktif, terdapat juga vaksin polio oral yang mengandung virus yang dilemahkan.
Vaksin polio oral lebih mudah diberikan, karena tidak memerlukan jarum suntik, dan lebih cocok untuk digunakan di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
