Wednesday, March 5, 2025
PeristiwaPenyebab Banjir Bekasi, BNPB Ungkap Faktanya

Penyebab Banjir Bekasi, BNPB Ungkap Faktanya

Ads

Bekasi, Reformasi.co.id – Banjir besar yang melanda Kota dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, akhirnya diketahui penyebabnya.

Tingginya curah hujan serta kiriman air dari hulu di Bogor memperparah kondisi, membuat ketinggian air di beberapa titik mencapai tiga meter.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa kombinasi hujan deras dan aliran air dari sungai di bagian hulu menjadi pemicu utama banjir.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya Selasa (4/3/2025) menyatakan bahwa pihaknya masih terus melakukan pendataan dan penanganan terhadap dampak yang ditimbulkan.

- Advertisement -

Di Kota Bekasi, tujuh kecamatan terdampak cukup parah, yaitu Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu.

Sedikitnya 140 rumah warga terendam dengan ketinggian air mencapai tiga meter. Sementara di Kabupaten Bekasi, banjir merendam 15 rumah dengan ketinggian air hingga 150 cm.

Tim gabungan BNPB masih melakukan evakuasi bagi warga terdampak. Perahu karet dikerahkan untuk mempercepat proses penyelamatan, terutama di wilayah dengan genangan tinggi. Abdul Muhari menegaskan bahwa jumlah warga terdampak masih dalam pendataan.

Banjir ini juga berdampak pada jaringan listrik di sejumlah titik. PLN Kota Bekasi terpaksa mematikan aliran listrik demi keselamatan warga selama evakuasi berlangsung.

Tak hanya pemukiman, pusat perbelanjaan Mega Bekasi juga ikut tergenang, menyebabkan kepanikan pengunjung yang bergegas mencari tempat aman. Situasi serupa terjadi di Kecamatan Jatiasih, di mana sekitar 10 ribu keluarga terdampak banjir hingga aktivitas warga lumpuh total.

BNPB bersama pemerintah daerah terus berkoordinasi untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan efektif. Evakuasi dan pemulihan pasca-banjir menjadi prioritas utama agar masyarakat dapat segera kembali beraktivitas dengan normal.

Ads

Ikuti berita dan informasi terbaru Reformasi.co.id di Google News.

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terkini