Cirebon, Reformasi.co.id – Mengingat operasional kilang termasuk dalam sektor bisnis yang memiliki risiko tinggi, biaya besar, dan memerlukan teknologi canggih, setiap aktivitas yang dilakukan harus didukung oleh kompetensi yang sesuai dengan kategori tersebut.
Salah satu aspek krusial adalah kesiapan menghadapi situasi darurat kebakaran. Untuk itu, PT KPI sebagai induk subholding unit pengolahan Pertamina mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi Fireman Level I.
Program ini bertujuan memastikan bahwa personel pemadam kebakaran memiliki keahlian khusus dalam menangani insiden kebakaran.
Section Head Emergency and Insurance RU VI, Yogi Wardana, menyambut baik kegiatan ini dengan menyatakan bahwa pelatihan tersebut dirancang untuk memperkuat pengetahuan, keterampilan, serta kapasitas para petugas dalam mengatasi kebakaran.
“Pelatihan dan sertifikasi ini diikuti oleh 23 peserta yang berasal dari pekerja organik dan Mitra Kerja Fireman dari berbagai Unit Pengolahan Pertamina,” ujar Yogi, dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu (28/9/2024).
Pada awalnya, pelatihan ini hanya ditujukan untuk pegawai RU VI. Namun, setelah berdiskusi dengan KPI Pusat dan mempertimbangkan manfaat yang lebih luas, program ini diperluas untuk melibatkan perwakilan Fireman dari seluruh Unit Pengolahan Pertamina.
“Penyelenggaraan sertifikasi ini mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keselamatan pekerja dan mitra kerja. Dengan risiko kebakaran yang seragam, penting bagi semua pihak memiliki kemampuan dan pengetahuan yang setara agar penanganan kebakaran dapat dilakukan secara efektif,” tambah Yogi.
Kegiatan pelatihan dibagi menjadi beberapa sesi materi yang mencakup teknik pencegahan kebakaran di kilang, termasuk proses terjadinya kebakaran, reaksi unsur-unsur kimia, prinsip dasar pemadaman, serta teknik khusus pencegahan.
Sesi materi dilaksanakan pada tanggal 23-24 September 2024 di Aston Hotel, Cirebon, diikuti dengan tes sertifikasi pada tanggal 24 September 2024. Sementara itu, praktek pemadaman kebakaran dilakukan di Fireground RU VI pada tanggal 25-26 September 2024.
Instruktur yang memimpin pelatihan ini adalah para praktisi berpengalaman di bidang HSSE, yakni Leodan Haadin, yang sebelumnya menjabat sebagai Vice President HSSE Performance & Post Event Management Pertamina, serta Bondan Rianto, seorang Training Professional K3.
Peserta yang berhasil menyelesaikan pelatihan dan lulus tes akan menerima sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Sertifikat ini dirancang berdasarkan Competency Based Training dan mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) K3.