Indramayu, Reformasi.co.id – Warga Desa Cemara Kulon Indramayu melakukan penanaman lebih dari enam ribu pohon mangrove. Dengan membawa benih, pacul, dan alat tanam lainnya, mereka berpencar di Taman Cemara Kulon untuk memulai penghijauan.
Warga dengan terampil menggali tanah dan menyiapkan lubang demi lubang untuk 6.606 bibit pohon. Sebagian membawa mangrove muda, sementara lainnya menanam bibit pohon buah.
Setiap bibit yang ditanam menjadi simbol harapan bagi masa depan. “Kami menanam pohon untuk anak-cucu kami,” ujar Sudarno, Kuwu Desa Cemara Kulon, dikutip dari siaran pers pada Minggu (2/2/2025).
Penanaman massal di lahan seluas dua hektare ini diselenggarakan oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Taman Cemara Kulon bekerja sama dengan Pertamina Hulu Energi (PHE) ONWJ, Dinas Kehutanan Jawa Barat, dan Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu.
Berbagai pihak turut serta, termasuk Pemdes Cemara Kulon, Dinas Lingkungan Hidup Indramayu, guru, pelajar SDN Cemara Kulon, serta Sekretaris Camat Losarang.
Bibit produktif seperti kelengkeng, kapas cinde, mangrove, jambu air, serta tanaman bunga dan jagung diserahkan secara simbolis oleh perwakilan PHE ONWJ, UPTD PPHH IX, dan Dinas Pertanian Indramayu kepada KTH Taman Cemara Kulon.
Head of Communication, Relations & CID PHE ONWJ, R. Ery Ridwan, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat.
“Kegiatan ini bagian dari tanggung jawab kami untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar,” katanya.
Setelah serah terima, penanaman bibit dilakukan bersama untuk menghijaukan lingkungan dan mendukung ekosistem setempat. Program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan, tetapi juga mengembangkan potensi ekonomi masyarakat melalui pengelolaan kawasan hijau produktif.
Penanaman mangrove diharapkan dapat memperbaiki kualitas lingkungan pesisir dan mendukung budidaya lebah di kawasan tersebut.
“Kami berharap ribuan bibit yang ditanam dapat tumbuh maksimal dan memberikan manfaat jangka panjang. Selain itu, Taman Cemara Kulon dapat menjadi model kawasan hijau produktif dengan manfaat ekologis dan ekonomi bagi masyarakat setempat,” ujar Ery.
