Indramayu, Reformasi.co.id – House of Flying Daggers adalah film kolosal wuxia (film laga berlatar sejarah Tiongkok) yang memadukan koreografi seni bela diri dengan drama romantis yang intens.
Dirilis pada tahun 2004, film ini merupakan karya Zhang Yimou—sutradara kawakan asal Tiongkok yang juga dikenal lewat Hero dan Raise the Red Lantern.
Dengan sinematografi memukau, plot penuh intrik, serta romansa tragis yang menggugah emosi, House of Flying Daggers menjelma menjadi salah satu film seni bela diri paling elegan sepanjang masa.
Sinopsis
Pada tahun 859 M, Dinasti Tang yang agung mulai mengalami kemunduran. Di tengah kekacauan, muncul kelompok pemberontak bernama House of Flying Daggers yang membela kaum miskin dan melawan pemerintahan korup.
Dua petugas militer, Jin dan Leo, mendapat tugas untuk menyusup dan mengungkap lokasi markas kelompok ini. Mereka lalu memanfaatkan Mei, seorang penari buta yang dicurigai sebagai anggota House of Flying Daggers, untuk mencapai tujuan mereka. Namun, hubungan yang terjalin antara Jin dan Mei membawa mereka ke arah yang tak terduga.
Alur Cerita
Kisah dimulai ketika Kapten Leo (Andy Lau) dan Kapten Jin (Takeshi Kaneshiro) diperintahkan untuk menangkap pemimpin kelompok House of Flying Daggers dalam waktu 10 hari.
Mereka lalu mencurigai seorang penari buta bernama Mei (Zhang Ziyi), yang bekerja di sebuah rumah hiburan. Untuk menguji kecurigaan mereka, Leo menangkap Mei, dan Jin berpura-pura membantunya kabur, berharap ia akan membawanya ke markas kelompok tersebut.
Dalam pelarian mereka, Jin dan Mei mengalami berbagai pengejaran dramatis dan pertarungan visual yang memesona. Namun, selama perjalanan, hubungan mereka mulai berkembang menjadi cinta yang rumit. Identitas Mei pun perlahan terungkap, menunjukkan bahwa ia tidak sekadar penari buta, tetapi memiliki keterikatan kuat dengan House of Flying Daggers.
Ketegangan semakin memuncak ketika pengkhianatan, kecemburuan, dan kenyataan pahit mulai menghantam hubungan mereka. Dalam klimaks yang emosional dan menyayat hati, cinta, tugas, dan kesetiaan beradu dalam satu pertarungan terakhir di tengah musim salju yang menggambarkan kedamaian sekaligus kehancuran.
Data Film
| Elemen | Detail |
|---|---|
| Judul | House of Flying Daggers |
| Judul Asli | 十面埋伏 (Shi Mian Mai Fu) |
| Sutradara | Zhang Yimou |
| Penulis Skenario | Feng Li, Bin Wang, Zhang Yimou |
| Genre | Drama, Aksi, Romansa, Wuxia |
| Durasi | 119 menit |
| Tahun Rilis | 2004 |
| Negara | Tiongkok |
| Pemeran Utama | Zhang Ziyi, Takeshi Kaneshiro, Andy Lau |
| Bahasa | Mandarin |
| Musik | Shigeru Umebayashi |
| Sinematografi | Zhao Xiaoding |
| Produksi | Beijing New Picture Film Co. |
Penutup
House of Flying Daggers bukan sekadar film aksi bela diri, melainkan sebuah karya sinematik yang memadukan estetika visual dengan kisah cinta yang penuh tragedi dan pengkhianatan.
Keindahan koreografi pertarungan, pemandangan alam yang disajikan secara megah, serta kedalaman emosional para karakter menjadikan film ini sebagai salah satu mahakarya sinema Asia.
Bagi pecinta film dengan balutan seni, drama, dan sejarah, House of Flying Daggers adalah sajian wajib tonton yang tak lekang oleh waktu.
