Indramayu, Reformasi.co.id – Sebagai sesama pencinta film, apalagi film-film lawas Tanah Air, rasanya kurang lengkap kalau belum membahas film yang satu ini. Duduk yang nyaman, siapkan camilan, karena kita akan mengupas tuntas film Sengatan Kobra!
Film ini kembali ditayangkan di ANTV pada Selasa (8/4/2025) malam pukul 22.15 WIB. Sebelum menyaksikannya, silakan simak terlebih dahulu sinopsis dan alur ceritanya.
Pendahuluan
Bagi generasi yang tumbuh di era 80an atau awal 90an, nama Barry Prima adalah jaminan mutu untuk sebuah film laga yang seru dan menegangkan. Bioskop-bioskop kelas dua hingga layar tancap di pelosok negeri seringkali diramaikan oleh aksi-aksi memukaunya.
Nah, Sengatan Kobra yang rilis pada tahun 1986 adalah salah satu contoh sempurna dari formula film laga Indonesia pada masa itu: campuran aksi bela diri, sedikit sentuhan fantasi atau ilmu gaib, drama keluarga, dan tentu saja, adegan pertarungan klimaks yang ditunggu-tunggu.
Film ini disutradarai oleh M. Sharieffudin A., seorang nama yang juga cukup produktif di genre serupa. Mari kita lihat lebih dalam apa yang membuat film ini menarik.
Sinopsis
Film ini berpusat pada kisah Johan (diperankan oleh Barry Prima), seorang pemuda yang hidupnya berubah drastis setelah ayahnya dibunuh secara keji oleh Darsono (Eddy Hansudi), seorang tokoh jahat yang kejam dan memiliki ilmu bela diri tinggi.
Dipenuhi dendam dan keinginan untuk menegakkan keadilan bagi sang ayah, Johan bertekad untuk membalas perbuatan Darsono. Namun, ia sadar bahwa kekuatannya belum sepadan.
Perjalanannya membawanya untuk berguru dan mempelajari sebuah ilmu silat sakti yang legendaris, dikenal dengan nama Sengatan Kobra, sebuah jurus mematikan yang meniru serangan ular kobra. Dengan bekal ilmu baru ini, Johan kembali untuk menantang Darsono dan antek-anteknya.
Alur Cerita
Cerita dibuka dengan latar belakang kehidupan Johan yang damai bersama keluarganya. Kedamaian ini terusik ketika Darsono, yang digambarkan sebagai sosok antagonis tanpa ampun, datang dan membunuh ayah Johan karena sebuah konflik atau dendam masa lalu (seringkali motifnya tidak terlalu kompleks dalam film sejenis). Johan yang menyaksikan kejadian tragis itu bersumpah akan menuntut balas.
Menyadari kelemahan dirinya, Johan memulai pengembaraan untuk mencari guru sakti yang bisa mengajarinya ilmu bela diri tingkat tinggi. Pencariannya tidak mudah, ia harus melewati berbagai rintangan dan ujian sebelum akhirnya bertemu dengan seorang pertapa atau guru silat (seringkali digambarkan tinggal di tempat terpencil seperti gua atau hutan) yang bersedia mewariskan ilmu Sengatan Kobra.
Proses latihan digambarkan dengan cukup intens, menunjukkan transformasi Johan dari pemuda biasa menjadi seorang pendekar tangguh. Jurus Sengatan Kobra sendiri biasanya divisualisasikan dengan gerakan tangan yang khas, menyerupai kepala ular kobra yang siap mematuk, kadang disertai efek visual sederhana untuk menambah kesan mistis atau kekuatan dahsyatnya.
Setelah merasa cukup sakti, Johan kembali ke kampung halamannya atau mencari keberadaan Darsono. Konflik mulai memanas ketika ia mulai berhadapan dengan para anak buah Darsono dalam serangkaian pertarungan. Tidak jarang, ada subplot romantis atau tokoh perempuan yang perlu diselamatkan, menambah bumbu drama dalam perjalanan balas dendam Johan.
Puncak cerita tentu saja adalah pertarungan akhir antara Johan melawan Darsono. Pertarungan ini biasanya digambarkan berlangsung sengit, mengadu kekuatan dan ilmu bela diri masing-masing. Jurus Sengatan Kobra milik Johan menjadi kunci untuk mengalahkan Darsono yang mungkin juga memiliki ilmu andalannya sendiri.
Akhir cerita biasanya ditutup dengan kemenangan sang protagonis, menegakkan keadilan, dan membawa kembali kedamaian, meskipun dengan luka masa lalu yang membekas.
Data Film
Berikut adalah ringkasan data mengenai film Sengatan Kobra:
| Keterangan | Detail |
|---|---|
| Judul Film | Sengatan Kobra |
| Sutradara | M. Sharieffudin A. |
| Penulis Naskah | Deddy Armand |
| Pemain Utama | Barry Prima, Eddy Hansudi, Wieke Widowati, Avent Christie |
| Genre | Aksi, Fantasi, Drama |
| Tahun Rilis | 1986 |
| Durasi | Sekitar 80-90 menit (perkiraan umum) |
| Perusahaan Produksi | PT. Rapi Films |
Sengatan Kobra mungkin bukan film dengan sinematografi paling canggih atau efek visual yang memukau jika dibandingkan standar sekarang. Namun, film ini memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar film laga Indonesia jadul.
Aksi Barry Prima yang karismatik, plot balas dendam yang mudah diikuti, serta jurus Sengatan Kobra yang ikonik menjadi daya tarik utamanya. Menontonnya kembali bisa menjadi sebuah perjalanan nostalgia yang menyenangkan ke era keemasan film aksi Tanah Air.
Bagi yang belum pernah menonton, film ini bisa menjadi pintu masuk untuk mengenal genre film populer Indonesia di masa lalu.
