Saksikan Film The Five Venoms di Mega Film Asia Indosiar pada Minggu 6 Juli 2025 Dini Hari

Indramayu, Reformasi.co.id – The Five Venoms adalah salah satu film kungfu paling ikonik dari era keemasan Shaw Brothers Studio. Dirilis pada tahun 1978, film ini menjadi pembuka jalan bagi serangkaian film bertema bela diri bergaya eksentrik dengan karakter bertopeng, jurus-jurus beracun, dan intrik penuh misteri.

Disutradarai oleh Chang Cheh—sutradara legendaris spesialis film laga—film ini menghadirkan lima pendekar misterius dengan gaya bertarung unik, yang masing-masing melambangkan racun mematikan: Ular, Kalajengking, Kadal, Katak, dan Lipan.

The Five Venoms bukan hanya soal pertarungan, tapi juga permainan identitas, pengkhianatan, dan pencarian kebenaran dalam dunia persilatan yang gelap dan kejam.

Saksikan film ini di Mega Film Asia Indosiar pada Minggu (6/7/2025) pukul 02:00 WIB dini hari. Sebelum menyaksikannya, silakan simak sinopsis dan alur ceritanya berikut ini.

Sinopsis

Seorang murid muda dari Sekolah Venom diperintahkan oleh gurunya yang sekarat untuk mencari dan mengawasi lima murid sebelumnya—masing-masing menguasai teknik beracun yang sangat berbahaya.

Tujuannya: menemukan siapa di antara mereka yang masih berjalan di jalan yang benar, dan siapa yang menyalahgunakan ilmu tersebut untuk kejahatan. Namun, tantangan terbesar adalah identitas para murid tersebut dirahasiakan, bahkan di antara mereka sendiri.

Satu-satunya petunjuk adalah teknik bertarung khas yang mereka miliki. Dalam penyamarannya, sang murid muda harus menyelidiki siapa yang jahat, siapa yang bisa dipercaya, sebelum semuanya terlambat.

Alur Cerita

Cerita dimulai saat sang guru tua dari Sekolah Venom terbaring sekarat. Ia memanggil murid terakhirnya, Yang Tieh, dan menceritakan tentang lima murid terdahulu yang telah diajarkannya ilmu-ilmu rahasia beracun.

Lima murid ini dikenal sebagai: Centipede (Lipan), Snake (Ular), Scorpion (Kalajengking), Lizard (Kadal), dan Toad (Katak). Karena masing-masing dilatih secara terpisah, mereka tidak tahu identitas satu sama lain.

Tugas Yang Tieh adalah menyusup ke masyarakat dan mengungkap identitas kelima Venom tersebut, memastikan mereka tidak menyalahgunakan ilmunya, serta melindungi seorang pria tua yang mungkin mengetahui rahasia besar yang bisa membuat para Venom membunuh demi harta.

Dalam proses penyelidikan, Yang Tieh menemukan bahwa dua dari Venom telah bekerja sama dan menggunakan ilmunya untuk tujuan jahat. Situasi semakin rumit ketika orang-orang mulai terbunuh satu per satu.

Dengan bantuan salah satu Venom yang masih setia pada kebenaran, ia berusaha mengungkap kebenaran, melawan para pendekar beracun, dan membersihkan nama perguruan.

Alur dibangun seperti film detektif, dengan misteri identitas dan loyalitas yang terus bergulir. Adegan laga yang digarap penuh gaya, koreografi khas Shaw Brothers, dan kostum yang mencolok membuat The Five Venoms tetap menjadi tontonan menarik hingga kini.

Data Film

Penutup

The Five Venoms adalah perpaduan antara seni bela diri klasik dan elemen misteri yang membuatnya menonjol dibanding film kungfu lainnya pada zamannya. Cerita yang penuh teka-teki, karakter dengan ciri khas jurus unik, serta visualisasi yang teatrikal menjadikannya film kultus yang dicintai para penggemar genre laga hingga kini.

Film ini bukan hanya menjadi fondasi bagi franchise Venom Mob selanjutnya, tetapi juga pengaruh besar bagi sineas Barat—termasuk Quentin Tarantino—yang terinspirasi oleh estetika dan penceritaannya.

Bagi pencinta film kungfu klasik, The Five Venoms adalah tontonan wajib yang tak boleh dilewatkan. Ia tak sekadar menyuguhkan pertarungan, tetapi juga menantang kita menebak siapa teman dan siapa musuh di balik topeng racun.