Indramayu, Reformasi.co.id – Saur Sepuh II: Pesanggrahan Keramat merupakan lanjutan dari film Saur Sepuh I: Satria Madangkara, yang diadaptasi dari sandiwara radio legendaris karya Niki Kosasih.
Film ini dirilis pada tahun 1989 dan disutradarai oleh Imam Tantowi. Dengan latar belakang kerajaan Majapahit, film ini mengisahkan perjuangan Brama Kumbara dalam menghadapi ancaman dari negeri Kuntala.
Film ini ditayangkan kembali di ANTV pada Kamis (1/5/2025) pukul 22:00 WIB. Sebelum menyaksikan keseruannya, marilah simak terlebih dahulu sinopsis dan alur ceritanya.
Sinopsis
Brama Kumbara, raja Madangkara, berencana membangun pesanggrahan di dekat makam gurunya sebagai bentuk penghormatan. Namun, rencana ini mendapat hambatan dari pihak Kuntala yang berusaha menggagalkannya dengan mempengaruhi para senapati Madangkara melalui istri-istri mereka.
Situasi semakin rumit ketika mereka menyewa penjahat berilmu tinggi untuk menghancurkan pesanggrahan tersebut. Brama, bersama adiknya Mantili, berusaha mengatasi ancaman ini demi menjaga kehormatan dan stabilitas kerajaannya.
Alur Cerita
Film ini dimulai dengan niat mulia Brama Kumbara untuk membangun pesanggrahan sebagai bentuk penghormatan kepada gurunya. Namun, niat tersebut dihadang oleh pihak Kuntala yang berusaha menggagalkannya dengan mempengaruhi para senapati Madangkara melalui istri-istri mereka.
Situasi semakin rumit ketika mereka menyewa penjahat berilmu tinggi untuk menghancurkan pesanggrahan tersebut. Brama, bersama adiknya Mantili, berusaha mengatasi ancaman ini demi menjaga kehormatan dan stabilitas kerajaannya.
Data Film
Aspek | Informasi |
---|---|
Judul | Saur Sepuh II: Pesanggrahan Keramat |
Tahun Rilis | 1989 |
Durasi | 89 menit |
Genre | Laga, Fiksi Kolosal |
Sutradara | Imam Tantowi |
Produser | Handi Muljono |
Penulis Skenario | Niki Kosasih |
Pemeran Utama | Fendy Pradana, Elly Ermawati |
Perusahaan Produksi | PT Kanta Indah Film |
Bahasa | Indonesia |
Negara | Indonesia |
Jumlah Penonton | 583.604 (terlaris di Jakarta, 1989) |
Kesimpulan
Saur Sepuh II: Pesanggrahan Keramat berhasil melanjutkan kisah epik Brama Kumbara dengan menghadirkan konflik yang kompleks dan aksi yang mendebarkan.
Dengan latar belakang budaya dan sejarah yang kuat, film ini tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan gambaran tentang nilai-nilai kehormatan dan pengabdian.
Keberhasilannya sebagai film terlaris di Jakarta pada tahun 1989 menunjukkan bahwa film ini mendapat tempat istimewa di hati penonton Indonesia.