Indramayu, Reformasi.co.id – “Drakula Mantu” adalah film komedi horor Indonesia yang dirilis pada tahun 1974, disutradarai oleh Nya Abbas Akup. Film ini menampilkan aktor legendaris Benyamin Sueb dan Tan Tjeng Bok, serta Rice Marghareta Gerung, yang merupakan Miss Fotogenic Jakarta 1974.
Sinopsis
Benyamin, yang sedang menganggur dan menghadapi tekanan ekonomi, menerima pekerjaan untuk memperbaiki sebuah rumah tua yang rusak. Rumah tersebut akan dihuni oleh seorang pendatang yang baru kembali dari studi di Inggris.
Tanpa disangka, rumah itu dihuni oleh banyak hantu yang sedang menanti kedatangan Pangeran Drakula dan putranya. Mereka berencana mengadakan pernikahan supranatural dengan anak salah satu hantu di rumah tersebut.
Alur Cerita
Cerita dimulai dengan Benyamin yang menerima tawaran untuk merenovasi sebuah rumah tua demi memenuhi kebutuhan ekonominya. Saat proses renovasi berlangsung, berbagai kejadian lucu dan menyeramkan terjadi akibat ulah para hantu penghuni rumah.
Para hantu merasa terganggu dengan kehadiran Benyamin dan rekannya, karena mereka tengah mempersiapkan pernikahan antara putra Pangeran Drakula dan putri salah satu hantu. Konflik antara dunia manusia dan dunia gaib ini disajikan dengan bumbu komedi khas Benyamin Sueb, yang mampu mengocok perut penonton.
Data Film
Judul | Drakula Mantu (Benyamin Kontra Drakula) |
---|---|
Tahun Rilis | 1974 |
Durasi | 95 menit |
Genre | Komedi, Horor |
Sutradara | Nya Abbas Akup |
Produser | Erie Irawan Kaslan, Rusdy Hoesein |
Pemeran Utama | Benyamin Sueb, Tan Tjeng Bok, Rice Marghareta Gerung, Pong Hardjatmo, Netty Herawati |
Penata Musik | Mus Mualim |
Penata Gambar | Alex A Hassan |
“Drakula Mantu” tidak hanya menawarkan hiburan melalui komedi dan horor, tetapi juga menyisipkan kritik sosial terhadap situasi politik dan kebijakan pemerintah pada masa itu.
Dialog-dialog dalam film ini kerap menyentil isu-isu seperti penggusuran dan demonstrasi, yang relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia saat itu.
Kehadiran aktor kawakan seperti Benyamin Sueb dan Tan Tjeng Bok menambah daya tarik film ini, menjadikannya salah satu karya klasik yang patut untuk ditonton.