Subang – Puluhan situs atau website milik Pemerintah Kabupaten Subang, Jawa Barat, mengalami serangan iklan situs judi online akibat sistem keamanan yang kurang. Dampaknya terasa pada terganggunya operasional dan kinerja di Pemerintahan Kabupaten Subang.
Menurut laporan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Subang, setidaknya 50 situs atau website pemerintahan Subang kerap menjadi sasaran serangan iklan judi online oleh peretas. Upaya pengamanan website dilakukan secara intensif dengan patroli web setiap hari, namun masih ada situs yang rentan dan terkena serangan.
Diskominfo Kabupaten Subang menyatakan bahwa meskipun upaya telah dilakukan, situs yang terserang belum bisa teratasi secara permanen. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah setempat telah memasang Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang bertanggung jawab atas penerimaan, peninjauan, dan respons terhadap laporan serta aktivitas keamanan siber.
Data yang dikumpulkan oleh Diskominfo Kabupaten Subang menunjukkan bahwa lebih dari 500.000 tautan judi online telah masuk ke situs pemerintahan Kabupaten Subang. Serangan ini tidak hanya merugikan penggunaan data, tetapi juga mengganggu operasional dan kinerja Pemerintah Kabupaten Subang.
Dalam keterangannya, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Subang, Dwinan Marchiawati, mengungkapkan, “Kami di Dinas Komunikasi dan Informatika memiliki tim untuk mencegah hal seperti ini. Setiap hari kami melakukan pembaruan dan upaya pencegahan. Saat ini, kami telah memperkuat sistem website agar tidak mudah disusupi. Selain itu, kami juga membentuk CSIRT untuk menangani masalah keamanan siber. Meskipun sebelumnya sekitar 60 situs pemerintah terkena serangan, kami berharap situasinya sudah aman.”
Terkait jumlah pengguna yang terdeteksi, Dwinan menyebutkan, “Pengguna di Kabupaten Subang terdeteksi dalam jumlah besar setiap hari, melebihi 500. Namun, tidak semuanya terkait dengan judi. Kami meminta masyarakat untuk memberi tahu kami jika menemukan situs yang mencurigakan, dan kami akan mengevaluasinya.”