Indramayu, Reformasi.co.id – Nomor Induk Siswa Nasional atau NISN adalah kode identitas resmi yang dimiliki setiap siswa di Indonesia maupun di Sekolah Indonesia di luar negeri. Kode ini bersifat permanen dan tidak akan berubah sepanjang masa pendidikan siswa.
Setiap peserta didik akan mendapatkan NISN dari sekolah tempat mereka terdaftar, asalkan sekolah tersebut memiliki NPSN dan tercatat dalam referensi resmi milik Kemendikbud.
NISN terdiri atas 10 digit angka unik yang berbeda antara satu siswa dengan siswa lainnya. Sistem ini dibuat untuk mempermudah pengelolaan data peserta didik secara nasional, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.
Selain berfungsi sebagai pengenal data siswa, NISN juga menjadi syarat penting dalam berbagai program pemerintah. Misalnya, untuk keperluan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) maupun dalam proses Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Kode identitas ini diterbitkan oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) dan informasinya dapat diakses secara daring melalui situs resmi NISN: nisn.data.kemdikbud.go.id.
Masyarakat bisa melakukan pengecekan NISN secara online. Langkah-langkahnya cukup mudah.
Pertama, buka laman nisn.data.kemdikbud.go.id. Pilih menu “Pencarian Nama” di bagian kanan atas halaman.
Lalu, isi data lengkap siswa seperti nama lengkap, tempat lahir, dan tanggal lahir. Jangan lupa untuk melengkapi verifikasi captcha sebagai langkah keamanan.
Setelah semua data diisi, klik tombol “Cari Data”. Bila data yang dimasukkan benar, sistem akan menampilkan NISN beserta nama sekolah dan jenjang pendidikan siswa.
Namun jika data tidak ditemukan, pengguna disarankan untuk memeriksa kembali informasi yang telah diisi.
Selain itu, pengecekan NISN juga dapat dilakukan dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK). Caranya, buka laman dukcapil.kemendagri.go.id, kemudian isi data seperti nama lengkap, NIK, dan wilayah tempat tinggal.
Setelah melewati proses verifikasi, sistem akan menampilkan informasi yang dibutuhkan, termasuk NISN siswa jika data cocok.
Dengan sistem yang terintegrasi ini, validasi data siswa menjadi lebih cepat, efisien, dan transparan.