Saturday, September 14, 2024
NasionalAda Misa Akbar, Kemenag Minta Azan Magrib di TV Pakai Running Text

Ada Misa Akbar, Kemenag Minta Azan Magrib di TV Pakai Running Text

Jakarta, Reformasi.co.id – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) meminta seluruh stasiun televisi nasional untuk menayangkan azan Magrib dalam bentuk teks berjalan atau running text saat siaran langsung Misa akbar yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada Kamis (5/9/2024).

Permintaan tersebut disampaikan oleh Kemenag RI kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo RI) melalui surat resmi bernomor B-86/DJ.V/BA.03/09/2024.

Surat yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam, Kamaruddin Amin, dan Dirjen Bimas Katolik, Suparman, pada 1 September 2024 tersebut berisi himbauan agar azan Magrib tetap disiarkan meskipun Misa akbar berlangsung.

Dalam surat itu, Kemenag RI mengusulkan agar Misa yang dipimpin oleh Pope Francis, yang akan disiarkan langsung di televisi nasional pada pukul 17.00-19.00 WIB, tidak terputus. Mengingat waktu Misa bertepatan dengan waktu Magrib, Kemenag menyarankan agar azan ditayangkan dengan running text sebagai solusi.

“Kementerian Agama menyarankan agar Misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 September 2024 pada pukul 17.00 hingga 19.00 WIB disiarkan secara langsung tanpa jeda di seluruh televisi nasional,” demikian salah satu poin yang tertulis dalam surat tersebut yang dikutip pada Rabu (4/9/2024).

“Untuk itu, dimohon agar azan Magrib tetap disiarkan dalam bentuk teks berjalan. Teknis pelaksanaan penayangan kedua acara ini diserahkan sepenuhnya kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Pool TV,” lanjut isi surat tersebut.

Sebagai informasi tambahan, Paus Fransiskus dijadwalkan memimpin Misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Kamis (5/9/2024) mulai pukul 17.00 WIB. Diperkirakan sekitar 90 ribu umat Katolik akan menghadiri acara tersebut.

Juru bicara Menteri Agama RI, Sunanto, menjelaskan bahwa surat kepada Kemenkominfo RI tersebut bertujuan untuk memastikan agar azan Magrib tetap dapat diinformasikan tanpa mengganggu jalannya Misa akbar yang akan diikuti oleh puluhan ribu umat Katolik. Selain yang hadir langsung di GBK, Misa juga akan diikuti oleh umat yang menonton melalui siaran televisi.

“Kami tidak menghilangkan pemberitahuan azan. Namun, kami menggantinya dengan teks berjalan karena Misa yang dipimpin oleh Paus akan diikuti oleh umat Katolik dari seluruh Indonesia,” jelas Sunanto.

“Jadwal Misa adalah dari pukul 17.00 hingga 19.00 WIB, dan kami ingin memastikan ibadah tersebut dapat berlangsung tanpa terganggu. Dengan menampilkan azan dalam bentuk running text, umat Islam tetap bisa mengetahui waktu salat, sementara umat Katolik dapat mengikuti Misa dengan lancar,” tambahnya.

Sunanto menegaskan bahwa penayangan azan Magrib dalam bentuk teks berjalan adalah bentuk toleransi antarumat beragama yang sudah diatur dalam undang-undang.

Ikuti berita dan informasi terbaru Reformasi.co.id di Google News.

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terkini