Jakarta, Reformasi.co.id – Silfester Matutina dan Rocky Gerung menjadi sorotan di media sosial setelah terlibat dalam perdebatan panas di sebuah acara televisi swasta.
Perseteruan ini bermula ketika Rocky Gerung menyatakan bahwa Presiden Jokowi telah melanggar beberapa pasal hukum. Pernyataan tersebut langsung ditanggapi oleh Silfester Matutina yang meminta Rocky untuk menunjukkan bukti atas tuduhannya.
Namun, Rocky, yang dikenal dengan gaya berpikirnya yang filosofis, menyampaikan argumennya dengan cara yang teoritis. Hal ini membuat Silfester merasa tidak sabar, ia mendesak Rocky untuk tidak bertele-tele dan segera menunjukkan bukti konkret.
Sepanjang perdebatan, Silfester beberapa kali memotong penjelasan Rocky, menegaskan bahwa dalam konteks pengadilan, argumen panjang lebar tidak diperlukan dan yang terpenting adalah bukti yang jelas.
“Di pengadilan, kita tidak butuh omongan panjang seperti ini, bro. Hakim akan langsung meminta bukti,” tegas relawan Jokowi tersebut.
Tidak lama setelah itu, ketegangan meningkat ketika Silfester mengucapkan kata-kata kasar kepada Rocky. Meskipun demikian, Rocky Gerung, yang merupakan seorang filsuf dan akademisi terkemuka di Indonesia, tetap tenang dan tidak menanggapi ucapan kasar tersebut.
Profil Silfester Matutina
Silfester Matutina lahir di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur pada 19 Juni 1971. Ia dikenal sebagai salah satu relawan setia Presiden Joko Widodo.
Di usianya yang kini menginjak 46 tahun, Silfester aktif mengikuti berbagai diskusi dan wawancara yang berhubungan dengan kebijakan pemerintah. Ia juga terkenal dengan sikap vokalnya terhadap kritik yang datang dari pihak oposisi.
Pada Pemilihan Presiden 2024, Silfester menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) untuk pasangan Prabowo-Gibran.