Tuesday, October 8, 2024
OtomotifAgya dan Calya Masih Pakai Pertalite? Ini Risikonya

Agya dan Calya Masih Pakai Pertalite? Ini Risikonya

Ads

Reformasi.co.id – Toyota Agya dan Calya sebaiknya menggunakan bahan bakar dengan RON 92, seperti Pertamax. Lalu, apa yang terjadi jika kedua mobil ini sering diisi dengan Pertalite yang memiliki RON lebih rendah?

Mobil dalam kategori Low Cost Green Car (LCGC) seharusnya tidak menggunakan bahan bakar sembarangan. Pedoman penggunaan BBM untuk mobil-mobil LCGC ini telah diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi nomor 29/IUBIT/PER/9/2014.

Menurut aturan tersebut, di bagian BAB IIIA mengenai penandaan, butir 4 menyebutkan persyaratan bahan bakar untuk kendaraan LCGC sebagai berikut:

  • Kendaraan bermotor yang menggunakan mesin pembakaran dalam dengan pemicu api diwajibkan menggunakan bahan bakar dengan Oktan Number minimal 92.
  • Kendaraan bermotor dengan mesin pembakaran kompresi harus menggunakan bahan bakar dengan Cetane Number minimal 51.

Pada bagian belakang mobil LCGC juga terdapat stiker yang menegaskan bahwa mobil tersebut menggunakan bahan bakar RON 92. Namun, masih ada mobil-mobil LCGC yang mengisi dengan Pertalite, yang memiliki oktan lebih rendah, yaitu RON 90. Lantas, apa dampaknya?

- Advertisement -

Yusuf Bahtiar, Aftersales Support Dept. Head Auto2000, mengungkapkan bahwa penggunaan BBM yang tidak sesuai, seperti Pertalite, dapat menyebabkan mesin mengalami knocking atau mengelitik. Hal ini bisa terdengar dari suara yang muncul ketika mobil sedang melaju.

“Kami tetap merekomendasikan penggunaan Pertamax karena oktan yang lebih tinggi akan memberikan pembakaran yang lebih sempurna. Jika oktannya lebih rendah, pembakaran menjadi kurang optimal, yang bisa menyebabkan knocking,” jelas Yusuf saat ditemui beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut, Yusuf menambahkan bahwa menggunakan bahan bakar yang sesuai spesifikasi akan mendukung performa mesin mobil. Di dalam buku manual Toyota Agya dan Calya, pengemudi dianjurkan untuk menggunakan bensin tanpa timbal dengan oktan minimal 92 untuk mendapatkan performa yang optimal.

“Jika kita fokus pada performa dan kenyamanan, gunakan Pertamax. Mesin bisa mengelitik jika menggunakan bahan bakar dengan oktan di bawah spesifikasi yang direkomendasikan,” tambahnya.

Ads

Ikuti berita dan informasi terbaru Reformasi.co.id di Google News.

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terkini