Indramayu, Reformasi.co.id – Dalam pertemuan inspiratif dengan para pekerja muda di Kilang Pertamina Balongan, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi generasi muda di kilang tersebut.
Ia menyebutkan bahwa para pekerja muda, khususnya dari Generasi Z, memainkan peran penting dalam mendorong inovasi dan kemajuan kilang ke arah yang lebih modern dan siap menghadapi tantangan masa depan.
“Perkembangan dan adaptasi cepat Kilang Balongan adalah bukti nyata dedikasi generasi muda kita. Mereka mampu membawa perubahan signifikan melalui inovasi,” kata Nicke, dalam keterangan tertulis yang diterima media ini pada Sabtu (7/9/2024).
Dalam pertemuan tersebut, Nicke Widyawati menyoroti beberapa pencapaian penting yang berhasil diraih Kilang Pertamina Balongan. Salah satu pencapaian utamanya adalah keberhasilan kilang dalam menyelesaikan tahap administrasi untuk pengembangan Buffer Zone.
Program ini memungkinkan kilang untuk memperluas wilayah operasionalnya dan mendukung pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Selain itu, Kilang Balongan juga berhasil meningkatkan kapasitas produksinya melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Tahap 1. Proyek ini berhasil meningkatkan kemampuan kilang dalam mengolah minyak dari semula 125 ribu barel per hari menjadi 150 ribu barel per hari.
Dengan peningkatan kapasitas ini, kilang dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar dan memperkuat ketahanan energi nasional.
Tak hanya itu, inovasi yang dihasilkan para pekerja juga memungkinkan kilang untuk memproduksi Low Sulfur Diesel, sebuah produk yang sangat penting untuk mendukung kebutuhan energi ramah lingkungan di Indonesia.
Dengan kemampuan ini, Pertamina berkontribusi dalam mendukung upaya nasional untuk beralih ke energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Dalam sesi tanya jawab yang dipandu oleh Hermansyah Y Nasroen, Corporate Secretary PT KPI, para pekerja muda turut mengajukan berbagai pertanyaan, salah satunya mengenai dampak teknologi kecerdasan buatan (AI) terhadap pekerjaan manusia di kilang.
Nicke meyakinkan bahwa AI akan menjadi alat yang membantu pekerjaan, bukan menggantikan peran manusia sepenuhnya. Ia mengimbau para pekerja untuk tidak takut pada teknologi, melainkan memanfaatkannya untuk meringankan tugas-tugas yang mereka hadapi sehari-hari.
Nicke juga menekankan pentingnya menerapkan nilai-nilai Akhlak BUMN dalam setiap aspek kehidupan, baik di tempat kerja maupun dalam interaksi sosial. Hal ini dianggap penting untuk menjaga reputasi Pertamina dan membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar.