Indramayu, Reformasi.co.id – Menjelang peringatan Isra Mikraj, banyak yang bertanya-tanya mengenai penulisan istilah ini yang benar. Apakah Isra Miraj atau Isra Mikraj? Menggunakan ejaan yang tepat sangat penting, terutama dalam dokumen formal seperti proposal, berita acara, hingga undangan resmi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penulisan yang benar adalah Isra Mikraj dengan huruf “k” pada kata Mikraj. Dalam KBBI, entri yang tersedia hanya mencantumkan Isra (tanpa huruf “k”) dan Mikraj (dengan huruf “k”). Oleh karena itu, bentuk Isra Miraj dianggap tidak sesuai dengan kaidah baku bahasa Indonesia.
Mengikuti aturan penulisan yang benar mencerminkan penghormatan terhadap standar bahasa resmi sekaligus menghindari kesalahan interpretasi. Kesalahan dalam menulis istilah ini, seperti menggunakan bentuk Isra Miraj, dapat mengurangi kredibilitas penulis, terutama dalam konteks formal.
Isra Mikraj Sebagai Hari Besar Islam
Peringatan Isra Mikraj tahun 2025 akan jatuh pada Senin, 27 Januari 2025 atau bertepatan dengan 27 Rajab 1446 Hijriah. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, Isra Mikraj ditetapkan sebagai hari libur nasional di Indonesia.
Isra Mikraj merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam yang menggambarkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW atas kehendak Allah SWT. Peristiwa ini terbagi menjadi dua bagian. Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem dalam waktu yang sangat singkat. Selanjutnya, Mikraj adalah perjalanan Nabi dari Masjidil Aqsa menuju langit hingga mencapai Sidratul Muntaha, tempat tertinggi yang hanya diketahui oleh Allah SWT.
Dalam perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW melewati tujuh lapis langit dan bertemu dengan para nabi terdahulu seperti Nabi Adam, Nabi Musa, Nabi Ibrahim, dan Nabi Isa. Di puncak perjalanan, Nabi menerima perintah shalat lima waktu yang menjadi kewajiban bagi umat Islam.
Tradisi Peringatan Isra Mikraj di Indonesia
Peringatan Isra Mikraj di Indonesia umumnya diramaikan dengan pengajian, ceramah, dan majelis taklim di masjid atau musala. Kegiatan ini menjadi momen untuk memperkuat keimanan dan ketakwaan umat Islam melalui berbagai nasihat keagamaan.
Selain menghadiri pengajian, umat Islam dianjurkan memperbanyak amal saleh pada malam Isra Mikraj. Amalan seperti sholat sunnah, berdzikir dengan membaca tasbih, tahmid, takbir, tahlil, serta berdoa sering dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap peristiwa agung ini.