Indramayu, Reformasi.co.id – Film Naga Sakti adalah karya sinema laga Indonesia yang dirilis pada tahun 1986. Disutradarai oleh M. Sharieffudin A. dan diproduksi oleh PT Dipa Jaya Film, film ini menampilkan aktor dan aktris ternama seperti Wieke Widowati dan Ricky Hosada.
Dengan latar dunia persilatan, Naga Sakti mengangkat tema pengkhianatan, dendam, dan pencarian keadilan dalam sebuah perguruan silat.
Film ini kembali ditayangkan di ANTV pada Selasa (22/4/2025) malam ini pukul 22:00 WIB. Sebelum menyaksikan keseruannya, silakan simak terlebih dahulu sinopsis dan alur ceritanya.
Sinopsis
Kisah bermula di perguruan silat Batu Putih, di mana sang guru menunjuk salah satu muridnya sebagai penerus. Keputusan ini menimbulkan kecemburuan di antara murid lainnya.
Salah satu murid yang tidak menerima keputusan tersebut mencuri keris pusaka dan membunuh sang guru. Tuduhan pembunuhan jatuh kepada murid yang ditunjuk sebagai penerus, yang kemudian juga terbunuh. Adik dari murid yang dituduh tersebut bertekad membalas dendam atas kematian kakaknya.
Alur Cerita
Alur cerita Naga Sakti mengikuti struktur klasik tragedi dalam dunia persilatan. Konflik dimulai dari penunjukan penerus oleh sang guru, yang memicu kecemburuan dan pengkhianatan.
Pembunuhan sang guru dan tuduhan palsu terhadap murid yang ditunjuk sebagai penerus menambah intensitas drama. Kematian murid tersebut memicu aksi balas dendam oleh adiknya, yang menjadi inti dari narasi film ini.
Alur ini menggambarkan bagaimana ambisi dan iri hati dapat menghancurkan tatanan yang telah dibangun dengan susah payah.
Data Film
Elemen | Informasi |
---|---|
Judul | Naga Sakti |
Tahun Rilis | 1986 |
Genre | Laga |
Durasi | 86 menit |
Sutradara | M. Sharieffudin A. |
Produser | Washi Dipa |
Penulis Skenario | M. Sharieffudin A. |
Pemeran Utama | Wieke Widowati, Ricky Hosada |
Rumah Produksi | PT Dipa Jaya Film |
Bahasa | Bahasa Indonesia |
Warna | Berwarna |
Klasifikasi Usia | 17+ |
Naga Sakti merupakan representasi dari film laga Indonesia era 1980-an yang menggabungkan aksi bela diri dengan drama emosional. Film ini menyoroti bagaimana ambisi dan iri hati dapat membawa kehancuran, serta pentingnya keadilan dan kebenaran dalam menghadapi pengkhianatan.