Indramayu – Nasib apes sempat menimpa 45 orang asal Indramayu yang bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Morowali. Niat mereka bekerja malah tidak mendapat bayaran.
Akhirnya, mereka memilih keluar dari PLTU tersebut karena kontraktor yang menjanjikan bayaran tidak juga merealisasikan komitmennya. Mereka pun terdampar di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar.
Akhirnya ada sejumlah pekerja yang inisiatif untuk menghubungi secara langsung Bupati Indramayu, Nina Agustina. Mereka menghubungi orang nomor satu di Indramayu itu lewat WhatsApp.
Bupati Nina pun langsung memerintahkan jajarannya untuk merespon komunikasi tersebut. Instruksi ini langsung disambut Dinas Perhubungan untuk menyiapkan bus penjemputan, dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi memastikan mereka sampai di rumah dan bertemu keluarga masing-masing.
Sebanyak 30 orang sebelumnya telah dipulangkan pada Sabtu (4/3). Sisanya sebanyak 15 orang akan dijemput oleh bus yang disiapkan oleh Dinas Perhubungan tersebut.
“Sesuai perintah ibu bupati, kita selamatkan mereka untuk kembali ke kampung halaman agar tidak terlantar di bandara,” jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Erpin Marpinda.
Erpin menjelaskan mereka adalah para pekerja yang dipekerjakan untuk membangun PLTU di Morowali, Sulawesi Tengah. Namun selama beberapa bulan bekerja, gajinya tidak dibayarkan oleh kontraktor.
Setelah 30 orang sudah dipastikan pulang ke kampung halaman, sisanya dipastikan akan menyusul hari ini.