Indramayu, Reformasi.co.id – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU VI Balongan terus melanjutkan upaya membangun wilayah penyangga (buffer zone) di sekitar Kilang Balongan yang bebas dari aktivitas warga.
Wilayah ini akan mencakup area depan kilang, yang berarti jalan raya di depan kilang tersebut akan ditutup untuk umum, dan arus lalu lintas akan dialihkan melalui jalur alternatif Desa Sukaurip-Sukareja.
Sebagai dampaknya, Pertamina akan memperlebar jalan Desa Sukaurip-Sukareja yang semula hanya selebar 4-5 meter menjadi 8 meter sepanjang 2,4 kilometer. Proses awal pelebaran jalan ini sudah dimulai dengan merapikan area pinggir jalan desa tersebut.
Sekitar 137 pohon telah terkena dampak proyek ini dan harus dipangkas. Namun, Kilang Pertamina Balongan berkomitmen untuk menghijaukan kembali lingkungan sekitarnya dengan menanam sekitar 6.900 pohon dari berbagai jenis.
Menurut Area Manager Communication, Relation, and CSR PT KPI RU VI Balongan, Mohamad Zulkifli, penanaman kembali pohon ini merupakan wujud kepatuhan Pertamina terhadap peraturan pemerintah.
“Sebagai bentuk tanggung jawab, kami melakukan reboisasi dengan menanam pohon baru di sekitar area yang terdampak,” ujarnya, dalam keterangan tertulis pada Sabtu (19/10/2024).
Zulkifli menjelaskan bahwa masyarakat sekitar akan dilibatkan dalam proses penanaman dan pemeliharaan pohon-pohon tersebut. Dengan demikian, selain memberikan manfaat ekonomi, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan melalui penghijauan.
Lebih lanjut, Zulkifli menambahkan bahwa jenis pohon yang akan ditanam tidak hanya berupa pohon peneduh seperti mahoni dan trembesi, tetapi juga akan ada pohon buah seperti mangga yang ditanam di beberapa lokasi.
Zulkifli juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah Indramayu dan masyarakat Kecamatan Balongan, khususnya mereka yang terdampak oleh pelebaran jalan, atas dukungan mereka terhadap rencana pembangunan buffer zone ini.
