Thursday, July 31, 2025
DaerahBupati Nina Upayakan Pemulangan Eks Anggota DPRD yang Disekap di Myanmar

Bupati Nina Upayakan Pemulangan Eks Anggota DPRD yang Disekap di Myanmar

Ads

Indramayu, Reformasi.co.id – Bupati Indramayu, Nina Agustina, menyatakan komitmennya untuk memulangkan Robi’in, salah satu warganya yang diduga menjadi korban penyiksaan di tempat kerja di perbatasan Thailand-Myanmar.

Robi’in, mantan anggota DPRD Kabupaten Indramayu periode 2014–2019, diketahui dipaksa bekerja sebagai scammer di wilayah konflik bersenjata.

“Kami terus memantau dan menjalin komunikasi dengan institusi terkait agar Robi’in bisa segera kembali ke tanah air dan berkumpul dengan keluarganya di Indramayu,” ujar Nina, Sabtu (18/1/2025).

Pemerintah Kabupaten Indramayu telah berkoordinasi dengan Mabes Polri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja, BP2MI, dan Polda Jawa Barat untuk mempercepat proses pemulangan.

- Advertisement -

Kasus ini mencuat setelah sebuah video viral memperlihatkan empat Warga Negara Indonesia (WNI), termasuk Robi’in, memohon bantuan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk dipulangkan dari Myanmar. Dalam video tersebut, mereka mengungkapkan kondisi kerja yang penuh tekanan.

Istri Robi’in, Yuli Yasmi, membenarkan bahwa suaminya adalah salah satu dari WNI yang muncul dalam video. Menurut Yuli, Robi’in dipaksa melakukan penipuan daring di bawah ancaman.

“Kondisinya sangat berbahaya, apalagi jika perusahaan mengetahui adanya video tersebut,” ungkap Yuli.

Ia menjelaskan bahwa video itu awalnya dibuat sebagai bukti untuk melaporkan situasi kepada pemerintah. Namun hingga kini, proses pemulangan belum terealisasi karena lokasi tempat kerja Robi’in berada di wilayah konflik yang sulit dijangkau.

Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon telah meminta Robi’in untuk menghubungi hotline dan mengirimkan dokumen seperti paspor. Namun, evakuasi terhambat oleh jarak dan situasi keamanan di Myanmar.

“Sampai sekarang belum ada utusan KBRI yang langsung datang ke lokasi perusahaan tempat mereka ditahan. Kami hanya bisa berkomunikasi melalui pesan singkat,” jelas Yuli.

Yuli berharap pemerintah lebih serius menangani kasus ini. “Kami memohon agar pemerintah segera menemukan solusi untuk memulangkan suami saya dan tiga WNI lainnya,” katanya penuh harap.

Bupati Nina Agustina menegaskan bahwa upaya pemulangan Robi’in akan terus dilakukan meski menghadapi tantangan besar.

“Kami bertekad agar Robi’in dapat segera pulang. Berbagai upaya akan kami lakukan demi keselamatan warga kami,” tegasnya.

Ads

Ikuti berita dan informasi terbaru Reformasi.co.id di Google News.

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terkini