Indramayu, Reformasi.co.id – DPC PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu menggelar syukuran dalam rangka memperingati HUT PDI Perjuangan ke-52. Acara ini mengusung tema Satyam Eva Jayate dengan subtema Api Perjuangan yang Tak Pernah Padam, dan berlangsung di Kantor DPC PDI Perjuangan Indramayu, Jumat (10/1/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh jajaran pengurus DPC PDI Perjuangan Indramayu, ketua, sekretaris, serta bendahara PAC dari seluruh kabupaten, badan dan sayap partai, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Indramayu, hingga kader dan simpatisan partai.
Loyalitas Kader Melalui Simbol Cap Jempol Darah
Sekretaris DPC PDI Perjuangan Indramayu, Sahali, mengungkapkan bahwa para kader menunjukkan loyalitas mereka kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan membubuhkan cap jempol darah. “Ini adalah bukti loyalitas kami kepada ibu Megawati,” tegasnya.
Tidak hanya itu, dalam acara ini anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Indramayu juga menggelar orasi politik. Salah satu poin utama yang disampaikan adalah dukungan terhadap Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, yang menjadi tersangka dalam kasus yang tengah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dugaan Kriminalisasi dan Seruan Dukungan
Sahali menilai ada indikasi kriminalisasi terhadap Hasto Kristiyanto. Ia menyebut bahwa kasus yang menjerat Hasto terkait perkara hukum yang sudah dinyatakan inkrah sejak lima tahun lalu.
“Kami merasa prihatin atas ketidakadilan dalam proses hukum terhadap Pak Sekjen. Ada upaya dari oknum tertentu untuk melemahkan partai,” ujarnya.
DPC PDI Perjuangan Indramayu menegaskan dukungannya kepada Hasto sambil menunggu instruksi lebih lanjut dari DPP. Sahali juga menyerukan kepada KPK untuk bekerja secara adil tanpa politisasi aparat penegak hukum.
“Kami satu komando mendukung Ibu Megawati dan akan terus memperjuangkan keadilan serta demokrasi di Indonesia,” tambah Sahali.
Refleksi Sejarah dan Nilai Perjuangan
Dalam mimbar demokrasi yang digelar, Sahali turut merefleksikan sejarah panjang perjuangan PDI Perjuangan yang berakar pada Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan oleh Ir. Soekarno pada 1927. Ia mengulas perjalanan partai, mulai dari pembentukan PDI pada 1973 hingga menjadi PDI Perjuangan pada 1999 di bawah kepemimpinan Megawati.
Perjalanan partai yang penuh dinamika, termasuk konflik internal dan intervensi pemerintah di masa lalu, menjadi catatan penting bagi kader PDI Perjuangan. Sahali menegaskan bahwa semangat perjuangan dan kesetiaan kepada Megawati harus terus dijaga.
“Kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, demokrasi, dan keadilan. Semoga momentum HUT ke-52 ini semakin memperkuat perjuangan PDI Perjuangan dalam membangun bangsa,” tutupnya di hadapan ratusan kader.
Dukungan Kompak dari Kader
Syukuran HUT PDI Perjuangan ke-52 ini menjadi ajang konsolidasi dan refleksi bagi kader di Indramayu. Melalui simbol cap darah, para kader menunjukkan solidaritas dan komitmen mereka terhadap nilai-nilai partai serta kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.
Dengan tetap memegang prinsip Satyam Eva Jayate, PDI Perjuangan Indramayu berharap dapat terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan keadilan dan demokrasi di Indonesia.