Cirebon, Reformasi.co.id – KH Abdussalam Shohib, yang lebih dikenal sebagai Gus Salam, Pengasuh Mambaul Maarif Denanyar Jombang, menanggapi dengan tenang kabar bahwa Gerakan Pemuda Ansor berencana membubarkan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU).
Menurutnya, tidak ada yang bisa membubarkan apa yang akan dilakukan oleh para kiai, karena kebebasan berkumpul dan berpendapat telah dijamin oleh undang-undang.
“Siapa pun yang datang ke MLB, baik yang mendukung atau menolak, bahkan yang punya niat untuk membubarkan, akan kami sambut dengan minum kopi, berdiskusi, dan tentu saja mengaji,” kata Gus Salam.
Dia juga menegaskan bahwa MLB yang akan diselenggarakan bersifat ilmiah dan berlandaskan akhlak, sehingga tidak memerlukan pengamanan ketat.
Gus Salam memastikan bahwa perjuangannya untuk kebaikan NU, kaum nahdliyin, dan bangsa Indonesia tidak akan berhenti, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.
“Apa pun rintangan yang datang, kita akan hadapi bersama,” ucapnya.
Gus Salam menambahkan bahwa segala bentuk ancaman, intimidasi, dan kekerasan sebaiknya tidak dibalas dengan cara yang sama.
“Sebaliknya, kita harus merespons dengan kelembutan, kasih sayang, dan kebijaksanaan. Kami berharap Ansor, Banser, dan Pagar Nusa bisa bersikap lebih arif,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan, tugas utama dari Ansor, Banser, dan Pagar Nusa adalah melindungi para ulama, baik yang berada dalam struktur organisasi maupun yang tidak, tanpa membeda-bedakan pandangan ijtihad dalam berorganisasi.
“Saya percaya sahabat-sahabat dari Ansor, Banser, dan Pagar Nusa akan selalu bertindak berdasarkan hati nurani, ilmu pengetahuan, serta akhlak mulia sebagai cerminan dari prinsip-prinsip Nahdlatul Ulama,” jelas Gus Salam.
Ia juga menyinggung dinamika di masa lalu, ketika terdapat perbedaan pendapat di antara tokoh-tokoh PBNU seperti Gus Dur, Kiai Hasyim Muzadi, Kiai Said Aqil, dan Gus Solah.
“Alhamdulillah, Ansor, Banser, dan Pagar Nusa selalu berada di tengah, dan saya yakin situasi saat ini pun demikian,” tutup Gus Salam.