Saturday, October 5, 2024
DaerahIndramayu Kini Jadi Percontohan Nasional untuk Pertanian Organik

Indramayu Kini Jadi Percontohan Nasional untuk Pertanian Organik

Ads

Indramayu, Reformasi.co.id – Kabupaten Indramayu kini menjadi daerah percontohan nasional dalam pengembangan pertanian organik dengan luas area mencapai 1.000 hektar.

Program ini menjadi salah satu upaya Kementerian Pertanian RI untuk meningkatkan hasil produksi pertanian di Kabupaten Indramayu melalui penggunaan pupuk organik cair.

Pada hari Rabu (25/9/2024) kemarin, para petani di beberapa desa, yaitu Desa Ujung Pendok Jaya, Ujung Jaya, Ujungaris di Kecamatan Widasari, serta Desa Taman Sari di Kecamatan Lelea, melangsungkan panen raya perdana.

Acara ini dihadiri oleh Penjabat Sementara (Pjs.) Bupati Indramayu, Dedi Taufik Kurohman, bersama beberapa pihak terkait lainnya.

- Advertisement -

Dalam sambutannya, Dedi Taufik mengungkapkan apresiasinya atas keberhasilan para petani yang berhasil mengembangkan pertanian padi organik.

Menurutnya, hasil panen kali ini menunjukkan peningkatan produktivitas yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Dedi juga menekankan pentingnya kerjasama yang kuat antara petani, pemerintah, dan para penyuluh pertanian.

“Kita harus bersyukur karena Indramayu memiliki potensi alam yang luar biasa. Sinergi antara lahan, petani, penyuluh pertanian, dan pemerintah sangat krusial untuk menjaga keberlanjutan produktivitas ini,” ujarnya.

Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Sugeng Heriyanto, dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa panen kali ini adalah bukti nyata dari keberhasilan program pertanian organik seluas 1.000 hektar.

Dengan varietas padi Ciherang, produksi gabah meningkat menjadi 13,7 ton per hektar gabah kering pungut, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya 8-9 ton per hektar.

Sugeng juga menambahkan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Pemerintah Kabupaten Indramayu, dan pihak formulator seperti Aminosan Gold Nutrisi (AGN), menjadi faktor utama keberhasilan ini.

“Saat ini, produksi padi Indramayu telah mencapai 1,1 juta ton. Kami optimis akan mencapai target 1,6 hingga 1,7 juta ton pada tahun 2024. Kunci keberhasilan kita adalah kerjasama yang solid, bukan persaingan,” tegas Sugeng.

Rustam Massinai, Ketua BSIP Jawa Barat, menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya mengurangi penggunaan bahan kimia dalam pertanian. Saat ini, produksi dengan campuran kimia masih menghasilkan 6,7 ton, namun penggunaan pupuk organik sebagian besar telah mampu meningkatkan hasil panen hingga 9-10 ton.

“Target kami ke depan adalah mencapai pertanian tanpa bahan kimia sama sekali. Dengan kerjasama dan dukungan semua pihak, kami optimis akan mencapainya,” pungkas Rustam.

Ads

Ikuti berita dan informasi terbaru Reformasi.co.id di Google News.

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terkini