Indramayu, Reformasi.co.id – Politisi PDI Perjuangan, Anggi Noviah, melakukan kritik tajam atas kinerja Pemerintah Kabupaten Indramayu dibawah kepemimpinan Lucky Hakim-Syaefudin.
Anggi yang juga anggota DPRD Kabupaten Indramayu ini menyoroti kinerja Pemkab terutama soal kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Pasalnya, perhitungan kenaikan tarif PBB perlu dilakukan kajian secara ilmiah.
“Perlu dilakukan kajian secara ilmiah, sehingga ketika Perda disahkan masyarakat tidak terbebani,” ungkap Anggi dalam keterangan tertulisnya pada Jum’at (9/5/2025).
Anggi juga menyoroti rencana pemberlakuan pajak restoran yang dinilainya menekan UMKM yang baru tumbuh. Sebab harapan Pemkab agar Pendapatan Asli Daerah (PAD) naik, justru membebankan rakyat.
“Jangan sampai PAD ingin naik tapi rakyat dibebankan masalah pajak dan retribusi yang tidak rasional,” jelasnya.
Anggi yang juga Anggota Pansus 7 DPRD Indramayu yang membahas Raperda Pajak dan Retribusi Daerah, berharap eksekutif segera berbenah di internalnya. Pasalnya pejabat yang ikut dalam pembahasan masih dijabat oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas.
“Kita tahu lah kewenangan Plt ini terbatas, dan Perda Pajak Retribusi ini Perda yang sakral, jadi lebih baik benahi dulu internalnya,” tegas Anggi.
Menurut Anggi, banyak Anggota Pansus 7 yang kecewa juga dengan pembahasan Raperda Pajak dan Retribusi Daerah ini. Ia menyebut Bapenda kurang inovatif dalam menggali potensi PAD.
Anggota Komisi 3 ini menilai tagline “Beberes Dermayu” ternyata masih belum beres. Pemkab menurutnya harus banyak melakukan aksi dan eksekusi dan bukan sekadar gimmick dan dongeng belaka.
“Tagline Beberes Dermayu, apanya yang diberesin, 100 hari kerja belum dirasakan apa-apa,” ungkapnya.
Selain soal pajak dan retribusi, ia menyoroti banyak hal yang sampai hari ini belum terbukti. Misalnya audit dana desa dan audit Perumdam TDA, yang sampai saat ini masyarakat masih teriak soal tarif Perumdam.
“Bupati kalau punya janji sama rakyat gulanya berapa sendok ya, kok perasaan manis banget di awal. Jangan sampai janji bupati seperti balon warna-warni, yang isinya angin semua,” tutupnya.