Reformasi.co.id – Di berbagai gerai Pop Mart, sepekan ini selalu muncul antrean yang tak biasa. Gerai aksesoris yang hadir di berbagai mall besar ini kebanjiran pengunjung lantaran mereka mencari Labubu.
Ya, Labubu. Sebuah nama yang kini populer sekali di media sosial. Labubu merupakan sebuah boneka. Lazimnya boneka, ya fungsinya hanya sebagai boneka saja. Dipajang di rak boneka lain, maupun berfungsi sebagai gantungan kunci jika ada cantolannya.
Popularitas Labubu bermula dari kemunculan Lisa Blackpink yang berpose bersama boneka ini. Sontak, para penggemar penyanyi Korea tersebut memburu boneka yang sama. Dan Pop Mart sebagai penjual resminya pun dibanjiri pengunjung.
Awal Mula Labubu
Labubu pertama kali diciptakan oleh Kasing Lung, seorang ilustrator dan seniman dari Hong Kong yang terkenal dengan karya-karya seninya yang imajinatif dan penuh warna.
Kasing Lung bekerja sama dengan perusahaan mainan Instinctoy, yang merupakan salah satu produsen mainan vinyl art terkemuka di dunia, untuk merilis figur Labubu.
Boneka ini dikenal dengan karakteristik uniknya: tubuh kecil, telinga panjang, gigi tajam yang terlihat lucu, serta ekspresi wajah yang kerap kali berubah antara bahagia dan menakutkan.
Meski terlihat menyeramkan bagi sebagian orang, Labubu tetap dipersepsikan sebagai sosok yang menggemaskan karena kombinasi desain dan warna-warna lembut yang diusung.
Karakter yang Kaya akan Imajinasi
Sebagai sebuah karakter, Labubu dikemas dalam berbagai tema dan gaya, dari yang sederhana hingga versi yang sangat detail dan rumit. Kasing Lung merancang Labubu sebagai makhluk hutan kecil yang hidup di dunia fantasi penuh warna.
Karakter ini melambangkan kebebasan berekspresi dan tidak takut menjadi berbeda. Dalam dunia pop culture, karakter ini menggambarkan perlawanan terhadap norma-norma, menciptakan tempat di mana yang aneh dan tidak biasa bisa diterima.
Popularitas di Kalangan Kolektor
Popularitas Labubu mulai meningkat ketika figur ini dirilis dalam berbagai edisi terbatas, dengan desain-desain yang langka dan unik. Para kolektor mainan art vinyl sangat mengapresiasi detail dan kualitas dari setiap boneka yang diproduksi. Bahkan, beberapa figur Labubu edisi terbatas dapat mencapai harga yang sangat tinggi di pasar koleksi.
Tidak hanya di Asia, Labubu juga berhasil menarik perhatian kolektor di Amerika Serikat dan Eropa. Banyak orang yang terpesona oleh keanehan karakternya dan menganggap Labubu sebagai simbol dari seni kontemporer yang menggabungkan mainan dengan bentuk ekspresi kreatif.
Dampak Labubu terhadap Pop Culture
Boneka Labubu menjadi representasi dari berkembangnya tren designer toys atau art toys, yang berawal dari kebangkitan seni street art di akhir 1990-an hingga 2000-an. Karakter seperti Labubu kini tidak lagi dipandang sebagai sekadar mainan, melainkan karya seni yang memiliki nilai estetika dan koleksi yang tinggi.
Kolaborasi Labubu dengan berbagai seniman dan brand ternama juga turut memperluas popularitasnya. Misalnya, kolaborasi antara Instinctoy dengan seniman lain menciptakan versi Labubu yang semakin unik dan memikat.
Minat berburu Labubu juga?