Reformasi.co.id – Umat Islam di seluruh dunia akan memasuki Hari Arafah pada Kamis (5/6/2025) besok atau bertepatan dengan 9 Dzulhijjah 1446 H. Bagi mereka yang tidak sedang menjalankan ibadah haji, sangat dianjurkan untuk menunaikan puasa sunnah Arafah.
Puasa ini disunnahkan sebagai bentuk ibadah yang memiliki keutamaan besar di sisi Allah SWT. Niat puasa Arafah bisa dilakukan pada malam hari sebelumnya, yaitu Rabu malam hingga menjelang Subuh keesokan harinya.
Lafal niat puasa Arafah malam hari adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Namun, menurut Ustadz Alhafiz Kurniawan, niat puasa sunnah boleh juga dilakukan di siang hari. Syaratnya, seseorang belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar.
Adapun lafal niat puasa Arafah di siang hari adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnati Arafah lillâhi ta‘âlâ
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT.”
Keutamaan puasa Arafah sangat luar biasa. Ustadz Muhamad Abror menyebutkan dua keutamaan besar yang dijanjikan bagi orang yang menjalankannya.
Pertama, puasa Arafah menjadi sebab dihapuskannya dosa selama dua tahun. Setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Ini sebagaimana sabda Rasulullah saw dalam hadits riwayat Muslim.
Kedua, pada hari Arafah, Allah membebaskan hamba-Nya dari api neraka lebih banyak dibanding hari lainnya. Bahkan, Allah membanggakan hamba-hamba-Nya yang berpuasa di hadapan para malaikat.
Mayoritas ulama menjelaskan bahwa penghapusan dosa ini berlaku untuk dosa-dosa kecil. Penjelasan ini ditegaskan oleh Imam Nawawi dalam kitab Syarah Muslim.
Dengan keutamaan yang sangat besar ini, puasa Arafah menjadi kesempatan istimewa bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak amal, dan menghapus dosa-dosa yang telah lalu.
