Tuesday, October 8, 2024
EkonomiSaham BREN Anjlok 19,95 Persen Usai Didepak FTSE Russel

Saham BREN Anjlok 19,95 Persen Usai Didepak FTSE Russel

Ads

Reformasi.co.id – Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) mengalami penurunan drastis pada awal perdagangan Jumat (20/9/2024), setelah FTSE Russell mengumumkan bahwa perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari salah satu indeks utamanya.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pukul 09.09 WIB, harga saham BREN anjlok hingga 19,95 persen menjadi Rp8.825 per saham, yang menyebabkan saham ini terkena auto rejection bawah (ARB).

Nilai transaksi yang tercatat mencapai Rp35,26 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 4 juta saham. Di saat yang sama, terlihat adanya antrean besar untuk penjualan sebanyak 2,48 juta lot di harga ARB, yang jika ditotal bernilai sekitar Rp2,19 triliun.

Sebelumnya, FTSE Russell telah mengumumkan bahwa BREN akan dihapus dari indeks tersebut karena 97 persen sahamnya dikuasai oleh empat pemegang saham utama.

- Advertisement -

Pengumuman ini sesuai dengan pedoman Pembatasan Free Float, yang mengatur tentang “Konsentrasi Pemegang Saham yang Tinggi” dan kebijakan penghitungan ulang yang berlaku di FTSE Russell.

BREN sebelumnya dijadwalkan masuk ke dalam indeks Large Cap serta menjadi bagian dari FTSE Global All Cap Index dan indeks terkait lainnya. Namun, perusahaan tersebut akan dihapus secara resmi dari indeks FTSE Russell mulai pembukaan perdagangan pada Senin, 23 September 2024, dan mulai berlaku efektif pada Rabu, 25 September 2024.

Sebelumnya, BREN telah direncanakan untuk masuk ke FTSE Global Equity Series (Large Cap), yang seharusnya berlaku mulai 20 September 2024, dan efektif pada 23 September 2024.

Namun, ini bukan kali pertama BREN gagal masuk ke FTSE, karena pada bulan Juni lalu, perusahaan ini juga batal masuk ke indeks tersebut akibat sempat masuk ke dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) yang menerapkan sistem full call auction (FCA), yang memengaruhi transparansi dan likuiditas perusahaan.

Ads

Ikuti berita dan informasi terbaru Reformasi.co.id di Google News.

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terkini