Indramayu, Reformasi.co.id – God of War adalah film aksi sejarah produksi Tiongkok yang dirilis pada tahun 2017. Disutradarai oleh Gordon Chan, film ini membawa penonton ke abad ke-16 saat Dinasti Ming menghadapi ancaman serius dari para bajak laut Jepang yang brutal dan kejam.
Dikenal dengan istilah wokou, para bajak laut ini meresahkan wilayah pesisir Tiongkok dan menantang kekuatan militer kekaisaran.
Dengan latar sejarah yang kuat dan sinematografi yang megah, film ini menyoroti perjuangan Jenderal Qi Jiguang dalam menumpas para perompak, tidak hanya lewat kekuatan militer tetapi juga strategi cerdas dan pemanfaatan rakyat biasa sebagai kekuatan tempur. Film ini menjadi sajian penuh semangat nasionalisme dan penghormatan terhadap kepahlawanan klasik.
Saksikan film ini di Mega Film Asia Indosiar pada Selasa (10/6/2025) pukul 00:00 WIB dini hari. Sebelum menyaksikannya, silakan simak sinopsis dan alur ceritanya berikut ini.
Sinopsis
Di tengah kekacauan wilayah pesisir Tiongkok akibat serangan bajak laut Jepang, seorang jenderal muda dan cerdas bernama Qi Jiguang dipercaya untuk memimpin pasukan Dinasti Ming. Bersama komandan senior Yu Dayou, ia menyusun strategi baru untuk melawan para perompak yang tidak hanya ganas tapi juga memiliki aliansi dengan tentara bayaran asing.
Qi Jiguang harus menghadapi tantangan berat: musuh yang brutal, pejabat korup, dan pasukan yang tidak disiplin. Namun dengan semangat juang dan taktik inovatif, ia berhasil mengubah arah peperangan. Film ini menampilkan bagaimana keberanian dan kecerdikan bisa mengalahkan kekuatan yang tampak lebih besar.
Alur Cerita
Cerita dimulai di abad ke-16, saat Tiongkok berada dalam ancaman serius dari para bajak laut Jepang (wokou) yang menjarah wilayah pesisir. Jenderal Yu Dayou berusaha menumpas mereka, namun mengalami kesulitan karena taktik musuh yang tidak konvensional.
Situasi berubah saat Qi Jiguang (diperankan oleh Vincent Zhao) bergabung sebagai pemimpin militer muda yang energik dan strategis. Qi bukan hanya seorang petarung ulung, tapi juga pemikir taktis yang memahami pentingnya disiplin militer, pelatihan rakyat sipil, dan pengetahuan tentang medan.
Dengan membentuk pasukan baru dari para petani dan rakyat jelata, Qi menciptakan unit militer yang tangguh dan fleksibel. Ia juga meneliti kebiasaan dan strategi musuh, hingga akhirnya berhasil memukul mundur pasukan bajak laut dalam serangkaian pertempuran brutal namun taktis.
Selain aksi medan perang, film ini juga memperlihatkan intrik politik di dalam tubuh Dinasti Ming, termasuk ketidakpercayaan dari atasan Qi serta tantangan dari pejabat korup yang menghambat upaya pertahanan negara.
Namun keberanian, semangat, dan pengorbanan menjadi tema yang konsisten dalam perjalanan Qi menuju kemenangan.
Data Film
| Elemen | Detail |
|---|---|
| Judul | God of War |
| Tahun Rilis | 2017 |
| Negara | Tiongkok |
| Genre | Aksi, Sejarah, Perang |
| Sutradara | Gordon Chan |
| Pemeran Utama | Vincent Zhao, Sammo Hung, Regina Wan |
| Bahasa | Mandarin |
| Durasi | 130 menit |
| Produksi | Beijing Dengfeng International Cultural Co., Ltd |
| Lokasi Syuting | Tiongkok |
| Platform Tayang | Bioskop, layanan streaming (seperti Netflix) |
Penutup
God of War adalah film epik sejarah yang menyatukan kekuatan aksi militer dan strategi klasik dengan nuansa patriotik yang kental. Bagi penikmat film laga berlatar sejarah, film ini menghadirkan keseimbangan antara drama, perang, dan kecerdikan pemimpin yang visioner.
Aksi koreografi yang memukau, suasana zaman yang autentik, serta narasi yang kuat menjadikannya salah satu film sejarah terbaik dari Asia dalam dekade terakhir.
Film ini bukan hanya tentang peperangan, tetapi juga tentang kepemimpinan, pengabdian pada negara, dan bagaimana strategi bisa mengalahkan kekuatan brutal. God of War adalah pengingat bahwa pahlawan sejati lahir di saat-saat tergelap sejarah.
