Tuesday, October 8, 2024
KriminalBrandoville Studios Diduga Lakukan Kekerasan pada Karyawan

Brandoville Studios Diduga Lakukan Kekerasan pada Karyawan

Ads

Jakarta, Reformasi.co.id – Brandoville Studios, studio game asal Indonesia, kembali menjadi sorotan setelah ditutup pada pertengahan Agustus lalu, dengan munculnya tuduhan terkait kekerasan di tempat kerja yang dialami oleh para karyawannya.

Tuduhan tersebut pertama kali diungkap oleh seorang mantan karyawan yang membeberkan lingkungan kerja yang tidak kondusif, disertai dengan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di dalam perusahaan.

Di media sosial, seorang pengguna X alias Twitter bernama Bisher Dokkmak mengunggah serangkaian bukti yang menunjukkan bagaimana dia dan rekan-rekannya mengalami pelecehan di bawah kepemimpinan Cherry Lai, yang merupakan Co-Owner Brandoville sekaligus istri dari CEO perusahaan, Ken Lai.

“Saya tidak sendirian dalam mengalami perlakuan buruk ini,” tulis @Bisher_d790, di akun Twitter-nya, yang dipantau pada Kamis (12/9/2024). Pengguna tersebut juga membagikan beberapa kesaksian dari mantan karyawan lain yang mengalami kejadian serupa.

- Advertisement -

Dalam unggahannya, disebutkan bahwa beberapa karyawan dipaksa untuk melakukan tindakan tak masuk akal sebagai bentuk hukuman, salah satunya disuruh menampar diri sendiri, yang bahkan direkam dan dibagikan melalui pesan WhatsApp.

Selain kekerasan fisik, para karyawan juga melaporkan adanya pelecehan verbal, penghinaan di hadapan rekan kerja, serta dipaksa bekerja lebih lama dari jam kerja yang telah disepakati.

Salah satu kejadian paling mengejutkan adalah ketika karyawan tidak diperbolehkan mengambil cuti meskipun sedang berduka karena kehilangan orang tua.

Bahkan, ada pula tuntutan agar karyawan menggunakan uang pribadi untuk kebutuhan dinas dan alat kerja, meskipun tanggung jawab tersebut seharusnya berada di tangan perusahaan.

Lebih jauh lagi, ada laporan tentang pemaksaan untuk mengundurkan diri serta pemecatan yang dilakukan secara sepihak dan melanggar ketentuan hukum.

Kasus ini segera menyebar luas dan menuai kecaman di berbagai platform media sosial. Namun, tuduhan terkait perlakuan tidak adil ini bukanlah yang pertama dialami oleh Brandoville Studios.

Pada tahun 2021, studio ini sempat menjadi pusat perhatian setelah sebuah video dari People Make Games mengungkap kondisi kerja yang memprihatinkan. Meski begitu, situasi di Brandoville dikabarkan justru memburuk hingga akhirnya studio tersebut ditutup bulan lalu.

Ads

Ikuti berita dan informasi terbaru Reformasi.co.id di Google News.

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Terkini